Ducati Ungkap Dua Alasan Rea Gagal ke MotoGP

Ducati Ungkap Dua Alasan Rea Gagal ke MotoGP
Jonathan Rea (c) Kawasaki

Bola.net - - Sudah empat gelar WorldSBK dikantongi Jonathan Rea, namun rider Kawasaki Racing Team ini belum juga mampu membuka pintu salah satu tim MotoGP. Meski dikenal sebagai salah satu rider WorldSBK paling layak untuk turun di ajang Grand Prix, Rea selalu gagal mendapatkan kontrak menjanjikan.

Rea sejatinya pernah mencicipi ranah MotoGP, yakni saat ia membela Repsol Honda pada 2012, untuk sementara menggantikan Casey Stoner yang cedera. Selama dua tahun terakhir, ia juga sangat santer dikabarkan melakukan negosiasi serius dengan Suzuki Ecstar. Sayang, pilihan Suzuki akhirnya jatuh ke tangan Joan Mir.

Manajer Tim Ducati Corse, Davide Tardozzi pun akhirnya ikut angkat bicara soal Rea. "Topik ini sudah ramai diperbincangkan di pekan balap Le Mans. Manajer Jonathan bicara dengan beberapa tim, tapi hanya tim pabrikan. Jonathan tak terlalu tertarik pada tim satelit, karena ia menginginkan tim terbaik," ungkapnya kepada Corsedimoto.

1 dari 1 halaman

Rea vs Rider Muda

Rea vs Rider Muda

Davide Tardozzi (c) Ducati

Tardozzi mengaku pihaknya sempat didekati Rea, dan menyatakan rider asal Irlandia Utara itu juga sempat bernegosiasi dengan Repsol Honda. "Jonathan menawarkan diri kepada kami, dan juga HRC. Tapi saya rasa target utamanya adalah Suzuki. Masalahnya, ia sudah berusia 31 tahun, usia yang tak lagi muda untuk MotoGP," ungkap pria Italia tersebut.

Selain itu, Tardozzi juga menyatakan bahwa jalan Rea terhalang oleh strategi yang telah diterapkan tim-tim pabrikan untuk menatap masa depan. Seperti halnya Suzuki yang lebih memilih Joan Mir (21 tahun), Ducati juga lebih memilih mempertahankan Jack Miller dan menggaet Francesco Bagnaia, yang masing-masing masih berusia 23 dan 21 tahun.

"Masalah lain Jonathan adalah, semua orang di MotoGP punya strategi masing-masing; siapa saja yang diperhatikan, termasuk rider-rider muda paling bertalenta di kelas yang lebih ringan. Contohnya, semua pabrikan melirik Pecco, yang menurut kami bisa menjadi investasi dengan harapan ia bisa menjadi fenomena," tutup Tardozzi.