'Ducati Tak Lagi Bikin Takut, Kini Justru Jadi Incaran Banyak Pembalap'

'Ducati Tak Lagi Bikin Takut, Kini Justru Jadi Incaran Banyak Pembalap'
Pecco Bagnaia dan Jack Miller (c) Ducati Corse

Bola.net - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, menyebut MotoGP 2021 sebagai musim terbaiknya sejak bergabung dengan pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia tersebut. Kepada GPOne pada Jumat (17/12/2021), Dall'Igna justru mengaku rasa bangga Ducati meluap-luap meski belum lagi merebut gelar dunia pembalap

Musim ini, gelar dunia pembalap jatuh ke tangan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Namun, rider Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, berhasil jadi runner up, dan Ducati sukses mengunci gelar dunia konstruktor, sementara Ducati Lenovo Team merebut gelar dunia tim. Jack Miller juga duduk di peringkat keempat.

Tak hanya itu, Pramac Racing jadi tim independen terbaik musim ini, begitu juga Johann Zarco yang jadi pembalap tim independen terbaik. Sang tandem, Jorge Martin, juga jadi debutan terbaik dan bahkan sempat sekali menang. Selain itu, lima dari enam pembalap Ducati 2021 mampu menapakkan kaki di tangga podium.

1 dari 2 halaman

Bukan Tahunnya Rebut Gelar Dunia Pembalap

Bukan Tahunnya Rebut Gelar Dunia Pembalap

Gigi Dall'Igna dan Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Dall'Igna pun terharu ketika Bagnaia, Martin, dan Miller menyapu bersih podium di Valencia. Itu momen perdana Ducati meraih tiga podium sekaligus di MotoGP sejak bergabung pada 2003. Atas catatan-catatan inilah, Dall'Igna, yang bergabung dengan Ducati pada akhir 2013, menyebut 2021 sebagai musim terbaiknya.

"Ini musim yang mengagumkan. Jelas yang terbaik sejak saya bergabung dengan Ducati. Kami melakukan hal-hal hebat. Kegagalan merebut gelar pembalap tidaklah mengacaukan pesta kami," ungkap Dall'Igna, yang tadinya merupakan Direktur Teknis Aprilia Racing dan meraih banyak gelar di GP125, GP250, dan WorldSBK.

"Jika saya ingat akhir 2020, saya rasa ini memang bukan tahun di mana kami harus merebut gelar dunia. Ini adalah musim di mana kami harus mempersiapkan kesuksesan. Kami pun melakukannya dengan baik, malah mungkin melebihi ekspektasi. Sulit menyesali sesuatu usai musim yang hebat seperti ini," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Sejak 2016 Sudah Menang dengan Banyak Rider

Sejak 2016 Sudah Menang dengan Banyak Rider

Marco Bezzecchi, Luca Marini, Jorge Martin, Johann Zarco, Pecco Bagnaia, Jack Miller, Enea Bastianini, dan Fabio di Giannantonio (c) Ducati Corse

Melihat semua ridernya kompetitif, Dall'Igna pun senang. Namun, ia memperingatkan bahwa 'keramahan' Desmosedici pada segala jenis gaya balap tak terjadi musim ini saja. Sebelum Miller, Martin, dan Bagnaia menang, motor itu sudah pernah menang bareng Andrea Iannone, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, dan Danilo Petrucci.

"Ini bukan transformasi yang terjadi dalam setahun saja. Ducati sudah mulai menang dengan banyak pembalap selama bermusim-musim: Iannone, Dovizioso, Lorenzo, Petrucci, Bagnaia, Martin, dan Miller. Usai beberapa lamanya, kini kami makin dekat dengan motor yang lebih mudah dikendalikan," tutur Dall'Igna.

"Ini bukan target yang gampang untuk diraih, karena kami melakukannya secara bertahap. Namun, kami berhasil melakukannya. Ducati tak lagi bikin takut para pembalap. Kontrasnya, motor kami justru yang mereka semua inginkan, karena mereka berpikir bisa tampil baik dengan motor kami," pungkas pria asal Italia ini.

Sebagai bukti bahwa Desmosedici merupakan motor incaran banyak pembalap, musim depan Ducati akan menurunkan empat tim, yakni satu tim pabrikan dan tiga tim satelit. Dua rider baru yang mereka sambut adalah Marco Bezzecchi lewat VR46 Racing Team, dan Fabio di Giannantonio lewat Gresini Racing.

Sumber: GPOne