
Bola.net - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, gerak cepat menanggapi keraguan soal legalitas kemenangan Pecco Bagnaia dalam MotoGP Spanyol di Jerez pada 1 Mei 2022 akibat dugaan tekanan ban yang ilegal. Dall'Igna dan Ducati menggelar jumpa pers virtual, Selasa (10/5/2022), hanya beberapa jam usai kabar itu menyeruak.
Kabar mengejutkan ini diungkapkan oleh Mat Oxley, jurnalis Motor Sport Magazine, usai seorang insinyur dari salah satu pabrikan MotoGP, yang meminta namanya dirahasiakan, membeberkan data tekanan ban seluruh rider dari balapan di Jerez. Seperti yang diketahui, balapan ini dimenangi oleh Bagnaia yang membela Ducati Lenovo Team.
Dari data itu, ada empat rider yang berkendara dengan tekanan ban yang tak sesuai regulasi. Mereka adalah Bagnaia (ban depan), Jorge Martin (ban depan), Andrea Dovizioso (ban belakang), dan Alex Rins (ban depan). Bagnaia dan Martin bahkan berkendara dengan tekanan ban depan di bawah regulasi sepanjang balapan (25 lap).
Advertisement
Sebagai catatan, batas tekanan ban MotoGP adalah 1,9 bar atau 27,6 psi untuk ban depan dan 1,7 bar atau 24,6 psi untuk ban belakang. Insinyur terkait menyatakan praktik ini sudah dilakukan oleh seluruh pabrikan selama bertahun-tahun, yakni sejak Michelin mengambil alih peran Bridgestone sebagai suplier tunggal pada 2016.
Pembalap dan Pabrikan Lain Juga Mengalami
Praktik ini tak pernah terendus karena ada 'kesepakatan tak resmi' antara Michelin dan Asosiasi Pabrikan (MSMA). Kesepakatan itu diraih agar semua pihak kompak tak mengungkap pelanggaran regulasi tekanan ban di MotoGP. Uniknya, kini setidaknya ada dua pabrikan yang sudah jengah dengan praktik tak sportif ini.
Dall'Igna pun menyatakan bahwa hal ini tak bisa dianggap sebagai pelanggaran, karena sebelum-sebelumnya juga terjadi pada pembalap dan pabrikan lainnya di MotoGP. Namun, ia juga menganggap peristiwa ini sebagai bukti adanya celah dalam regulasi yang diciptakan FIM, Dorna Sports, MSMA, dan IRTA.
"Hal ini jelas pernah terjadi pada yang lain, termasuk para rider dari pabrikan lain. Kami tahu karena seluruh desainer (pabrikan MotoGP) berbagi data ini. Jadi, saya bisa bilang rider lain punya masalah yang sama," ujar Dall'Igna seperti yang dikutip Speedweek, mengakui bahwa praktik ini lazim dilakukan para pabrikan MotoGP.
Dall'Igna juga mengeluhkan sistem pemeriksaan tekanan ban di MotoGP yang lemah. Ia bahkan menyebut bahwa seluruh pabrikan, serta Michelin, FIM, dan Dorna Sports sama-sama mengakui sistem pemeriksaan ban di MotoGP tidaklah layak karena tak ada penyeragaman sensor ban. Alhasil, penalti tak pernah dijatuhkan.
Yakin Kemenangan Pecco Bagnaia Tetap Legal
"Saya merasakan kejanggalan karena tak ada pemeriksaan yang layak. Jadi, tak ada penalti. Data ini dibagikan dengan Michelin dan orang-orang yang harus memeriksa. Ada kesepakatan bahwa kami akan memonitor data itu bersama-sama tahun ini, sehingga ada regulasi yang diaplikasikan dengan tepat mulai musim depan," lanjutnya.
Dall'Igna menyebut sistem pengendalian dan pemeriksaan tekanan ban di MotoGP tidaklah tegas. Dengan begitu, ia yakin kemenangan Bagnaia tetap legal. "Ini bukan pelanggaran, karena sampai kini, semua desainer, serta Dorna dan FIM telah mengakui metode penghitungan tekanan ban saat ini memang tak tepat," tuturnya.
"Saat ini, sistem yang dipakai seluruh tim dan pabrikan tak bisa diandalkan. Kami memakai sensor berbeda-beda. Jadi, tak bisa membuktikan pelanggaran. Jika ada yang mau, mereka bisa mengecoh sistem ini dengan memodifikasi atau memanipulasi angka tekanan ban. Inilah alasan Anda tak bisa menjatuhkan sanksi atau penalti jika ada yang tak memenuhi regulasi tekanan ban," ujar Dall'Igna.
Mengingat data tekanan ban seluruh peserta bisa dibaca oleh satu sama lain, ketika ditanya apakah ada pembalap lain yang memenangi balapan musim ini dengan tekanan ban di bawah regulasi, Dall'Igna menjawab 'ya'. Seluruh rider MotoGP akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Prancis di Le Mans pada 13-15 Mei 2022.
Sumber: Motor Sport Magazine, Speedweek
Baca Juga:
- KTM Bantah Reuni dengan Jack Miller Meski Terancam Ditinggal Miguel Oliveira
- Yamaha atau Ducati? Celestino Vietti Tentukan Opsi ke MotoGP pada Musim Panas
- WithU RNF: Ingin ke Aprilia, Tapi Punya 4 Opsi Menggiurkan di Yamaha
- Suzuki Mau Cabut, Max Biaggi Tolak Turunkan Tim Satelit Aprilia di MotoGP 2023
- Yamaha Syok Suzuki Ingin Tinggalkan MotoGP, Iba pada Anggota Tim
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 10 Mei 2022 11:23
WithU RNF: Ingin ke Aprilia, Tapi Punya 4 Opsi Menggiurkan di Yamaha
-
Otomotif 9 Mei 2022 15:02
Yamaha Syok Suzuki Ingin Tinggalkan MotoGP, Iba pada Anggota Tim
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:46
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:26
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...