Ducati: Pecco Bagnaia Punya Segalanya untuk Juarai MotoGP

Ducati: Pecco Bagnaia Punya Segalanya untuk Juarai MotoGP
Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi, mengaku sama sekali tak heran melihat ledakan performa Francesco Bagnaia dalam tiga balapan pertama musim ini. Kepada La Gazzetta dello Sport, Tardozzi mengaku sudah memprediksi sejak lama, dan bahkan menyebut 'Pecco' punya sema karakter untuk jadi juara dunia MotoGP.

Bagnaia tiba di MotoGP pada 2019 bersama Ducati, namun di bawah naungan Pramac Racing. Selama membela tim itu, ia selalu berada di bawah bayang-bayang sang tandem, Jack Miller. Kini, keduanya sama-sama membela tim pabrikan, namun situasinya justru terbalik: Miller lah yang kini berada di bawah bayang-bayang Bagnaia.

Bagnaia sukses merebut pole di Seri Qatar, dan akhirnya naik podium usai finis ketiga. Dalam Seri Doha, ia memang sekadar finis keenam, namun sangat dekat dengan rider terdepan. Ia kembali menggebrak di Seri Portimao, nyaris merebut pole lagi sebelum lapnya dihapus akibat bendera kuning, dan sukses naik podium usai finis kedua.

1 dari 3 halaman

Dulu Terburuk, Kini Terbaik

Dulu Terburuk, Kini Terbaik

Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia (c) Ducati Corse

Tardozzi pun menyatakan lonjakan performa Bagnaia ini terjadi berkat kerja keras. "Saat Pecco tiba di Ducati, ia adalah rider paling buruk pada area pengereman dan corner entry. Ia pun bekerja keras memperbaikinya, ia percaya bisa melakukannya, dan kini ia jadi yang terbaik," ujarnya seperti kutipan Corsedimoto, Selasa (20/4/2021).

Bagnaia pun diharapkan meneruskan warisan apik Andrea Dovizioso di Ducati dan bahkan meraih gelar seperti Casey Stoner pada 2007. "Pecco punya semua karakter untuk jadi juara dunia. Ia sangat tenang, 'dingin', tapi penuh semangat. Cara berkendaranya juga sangat halus, ia mengendarai 'monster' seolah berkata 'halo'," lanjut Tardozzi.

2 dari 3 halaman

Salut pada Cara Bagnaia Bangkit dari Keterpurukan

Eks pembalap WorldSBK ini juga salut pada cara Bagnaia keluar dari bayang-bayang Miller selama dua tahun. Selalu diungguli Miller membuat Bagnaia bekerja dengan lebih tenang. "Saya sudah bilang sejak musim dingin, Pecco akan jadi kejutan. Ia menunjukkan kemajuan mentalitas, ia semakin menyadari kemampuannya," ujarnya.

"Ia melewati masa-masa yang membuatnya merendah. Ia tiba di MotoGP sebagai juara dunia Moto2, namun situasinya tak mudah. Sebagai tambahan kecepatan, ia punya kemampuan mengendarai motor dengan cerdas. Tahun lalu ia sudah menunjukkan hal hebat, sebelum kecelakaan di Brno menghalanginya," tutup Tardozzi.

Kini Bagnaia tengah berada di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan koleksi 46 poin, tertinggal 15 poin dari rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. Ia akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Spanyol yang digelar di Sirkuit Jerez pada 30 April-2 Mei mendatang.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Corsedimoto