Ducati: Motivasi Tak Tepat, Jorge Lorenzo Lamban Jika Balik Balapan

Ducati: Motivasi Tak Tepat, Jorge Lorenzo Lamban Jika Balik Balapan
Jorge Lorenzo saat masih membela Ducati di MotoGP 2018. (c) Ducati

Bola.net - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, meyakini pihaknya bakal jauh lebih sukses di MotoGP andai tak melepas Jorge Lorenzo pergi ke Repsol Honda pada 2019. Namun, menurutnya kini sudah sangat terlambat jika memintanya kembali balapan, karena motivasi dan sang lima kali juara dunia itu sudah berubah total.

Dall'Igna diketahui punya pertemanan yang sangat erat dengan Lorenzo, mengingat mereka pernah bekerja sama dan sukses merebut gelar dunia GP250 2006 dan 2007 bersama Aprilia. Usai Lorenzo membela Yamaha selama sembilan musim di Yamaha, mereka bekerja sama kembali di Ducati Team pada 2017 dan 2018.

Lorenzo diharapkan bisa kembali merebut gelar perdana bagi Ducati sejak 2007. Sayangnya, Por Fuera justru kesulitan adaptasi dan butuh 1,5 tahun penantian sebelum meraih kemenangan perdananya. Sayangnya, saat Lorenzo akhirnya menang di Mugello, Italia, pada 2018, kedua belah pihak sudah memutuskan berpisah.

Sebelum kemenangan itu terjadi, Ducati merasa Lorenzo sulit memenuhi ekspektasi, dan berniat menggantinya dengan Danilo Petrucci. Lorenzo makin sakit hati dan akhirnya hengkang usai CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, menyebutnya sebagai 'rider hebat yang tak becus memanfaatkan potensi Desmosedici'.

1 dari 3 halaman

Sesali Perpisahan dengan Jorge Lorenzo

Sesali Perpisahan dengan Jorge Lorenzo

General Manager Ducati Corse, Gigi DallIgna (c) Ducati

"Sangat sulit memilih rider dan mempertahankan mereka, karena semua tergantung banyak hal. Jelas, jika lihat ke belakang, memang lebih baik jika kami mempertahankan Jorge. Tapi Anda harus selalu memahami situasinya dan ingat momen apa yang membuat Jorge ambil keputusan tertentu," ujar Dall'Igna via GPOne, Jumat (11/12/2020).

Di lain sisi, Dall'Igna yakin Lorenzo hanya butuh waktu lebih lama demi adaptasi. "Kala itu Jorge belum bisa menunjukkan apa yang kami butuhkan. Melihat apa yang terjadi setelah ambil keputusan berpisah, kami jelas tak bisa apa-apa. Jika melihat ke belakang, harusnya kami semua ambil keputusan yang berbeda," ungkapnya.

Sampai kini, Dall'Igna dan Lorenzo masih berteman. Pada Agustus lalu, keduanya diketahui sempat diskusi pada Mei soal kans membawa Lorenzo kembali balapan bersama Ducati Team pada 2021. Namun, mereka batal sepakat karena Dall'Igna akhirnya memutuskan fokus pada rider muda, memilih Pecco Bagnaia sebagai tandem Jack Miller.

2 dari 3 halaman

Pembalap Butuh Mentalitas yang Tepat

Selain dirinya merasa fokus pada rider muda menjadi langkah yang tepat, Dall'Igna juga mengaku ragu menggaet Lorenzo karena ia tak melihat adanya motivasi yang tepat untuk tampil kompetitif dari rider Spanyol tersebut, terutama usai memutuskan pensiun pada akhir 2019 akibat cedera punggung berkepanjangan.

"Masalahnya, seorang rider tak bisa dipisahkan dari isi kepala dan motivasi yang ia punya, serta dari apa yang ingin ia lakukan. Saya tak yakin Jorge mau kembali menjadi pembalap. Jadi, saya rasa Anda bisa letakkan ia di atas motor apa pun, namun ia akan selalu melaju lamban," tutur Dall'Igna.

"Jorge tak lagi punya stimuli dan motivasi yang tepat untuk melakukan segala hal untuk melaju cepat di atas motor. Kita harus ingat, menjadi pembalap sangatlah rumit, ini pekerjaan yang sulit. Dibutuhkan mentalitas yang tepat demi menghadapi segala kesulitan yang dihadapi seorang pembalap dalam musim yang kompetitif," pungkasnya.

Sumber: GPOne