
Bola.net - - Kedatangan Jorge Lorenzo di Ducati Corse pada awal 2017 diharapkan menjadi proyek jangka panjang yang memproduksi hasil mentereng di MotoGP. Atas alasan itulah Ducati rela mengucurkan dana besar, baik untuk gaji Lorenzo maupun untuk proses pengembangan Desmosedici. Sayang, usaha ini ternyata tak berjalan sesuai rencana.
Perjalanan Lorenzo dan Ducati memang tak semulus dugaan. Sang lima kali juara dunia harus jatuh bangun beradaptasi dengan Desmosedici, sementara para teknisi dan engineer Ducati harus pusing tujuh keliling membuat Desmosedici cocok dengan gaya balap Por Fuera yang sebelumnya sembilan musim membela Yamaha.
Paceklik kemenangan selama 23 seri, Lorenzo pun mendapat kritik tajam dari CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, yang menyebutnya tak mampu beradaptasi dengan Desmosedici dan menyatakan dukungan penuhnya untuk Andrea Dovizioso. Pada titik itulah Lorenzo mulai merasakan dirinya tak lagi diinginkan.
Lorenzo, Investasi Besar
Kritik Domenicali ini tersiar usai Lorenzo finis keenam di Le Mans, Prancis, dan rider Spanyol itu segera mendekati Repsol Honda. Drama pun terjadi. Kesepakatan Lorenzo-Honda tercapai hanya beberapa hari sebelum ia merebut kemenangan di Mugello, Italia. Saat Ducati ingin kembali membuka negosiasi, segalanya sudah terlambat.
"Jorge adalah investasi besar bagi Ducati. Kami sudah berusaha keras, secara finansial dan lewat usaha mengembangkan Desmosedici sesuai gaya balapnya. Tapi sebelum kemenangan di Mugello, usaha kami tak terbayar, meski ia sempat memimpin banyak lap dan bersaing di depan," ujar Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti kepada Speedweek.
Terlena, Ekspektasi Kelewat Besar
Ciabatti pun mengaku pihaknya sangat senang melihat tren positif yang ditunjukkan Lorenzo dalam beberapa seri terakhir tahun lalu, hingga membuat Ducati terlena dan ingin level performa Lorenzo langsung berlanjut pada awal 2018. Sayang, hasil baik tak kunjung bisa diraih sebelum Lorenzo mendapat modifikasi tangki bahan bakar di Mugello.
"Usai tiga seri pertama, kami dan Jorge sepakat menunggu tiga seri berikutnya di Eropa, yakni Jerez, Le Mans dan Mugello sebelum membicarakan kontrak. Kami ingin melihat perkembangannya," ungkap Ciabatti, yang juga eks sporting director WorldSBK ini.
Sama-Sama Susah, Lebih Baik Pisah
"Kami merasa, jika ia merasa kesulitan mengendarai motor kami, dan jika kami tak sukses mengembangkan motor sesuai gaya balapnya, maka lebih baik kedua belah pihak berpisah. Itulah alasan mengapa negosiasi kami ditunda sementara. Kami ingin menunggu. Tapi di Mugello, kami justru menyadari semua sudah terlambat," pungkasnya.
Musim depan, Lorenzo pun akan bertandem dengan enam kali juara dunia, Marc Marquez, dan difavoritkan untuk menjadi rider MotoGP pertama yang mampu merebut kemenangan bersama tiga pabrikan berbeda. [initial]
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:32
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 05:30
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 05:29
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 05:24
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:12
-
Bolatainment 21 Maret 2025 05:05
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...