Ducati Heran Zarco-Lorenzo Sulit Adaptasi Usai Tinggalkan Yamaha

Ducati Heran Zarco-Lorenzo Sulit Adaptasi Usai Tinggalkan Yamaha
Johann Zarco (c) KTM/Gold and Goose

Bola.net - - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti mengaku heran melihat para eks rider Yamaha kesulitan beradaptasi dengan motor-motor pabrikan lain usai hengkang dari pabrikan Garpu Tala. Hal ini disampaikan Ciabatti kepada Speedweek, setelah melihat proses adaptasi Johann Zarco dengan Red Bull KTM Factory Racing.

Ciabatti juga merupakan salah satu orang yang menyaksikan sendiri Jorge Lorenzo yang kesulitan beradaptasi dengan Ducati pada 2017, yakni setahun setelah ia meninggalkan Yamaha, tim yang sempat ia bela selama sembilan tahun. Lorenzo bahkan butuh 1,5 tahun berjuang sebelum akhirnya meraih kemenangan besar bersama Desmosedici di Mugello, Italia musim lalu.

"Saya tak mau mengomentari para rival, tapi tampaknya para rider dari Yamaha punya masalah lebih banyak saat beradaptasi dengan motor lain. Contoh paling nyata adalah Jorge saat bersama kami. Jorge tadinya bertandem dengan Valentino Rossi, yang sebelumnya membela Honda. Tapi rider-rider seperti Jorge dan Johann lebih sulit beradaptasi," ujar Ciabatti.

1 dari 2 halaman

Zarco Rider yang Cepat

Meski begitu, pria asal Italia ini yakin Zarco akan tampil garang sekalinya cocok dengan karakter motor RC16, seperti halnya yang terjadi pada Lorenzo tahun lalu. Hal ini dinyatakan Ciabatti usai menilik performa dan prestasi juara dunia Moto2 2015-2016 tersebut bersama Monster Yamaha Tech 3 pada 2017-2018.

"Johann rider yang sangat cepat, tak diragukan lagi. Ia hanya butuh waktu, dan solusi pasti akan ditemukan suatu saat nanti. KTM tak memenuhi ekspektasi tahun lalu, tapi mereka sudah memperhitungkan semuanya. Ini hanya soal pengalaman. KTM akan mengalami peningkatan, karena jika tak segera meraih target, mereka akan makin terbebani," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Tak Takut pada KTM

Ciabatti juga menegaskan, sekalinya Zarco garang di atas KTM, Ducati takkan gentar dan merasa takut. Ia yakin bahwa level performa KTM yang meningkat justru akan membuat pabrikan lain bersemangat tampil lebih baik dan membuat MotoGP lebih menarik.

"Secara umum, kami lebih memilih kompetisi di MotoGP lebih terbuka. Meski situasi macam ini bakal mempersulit kami, kami di sini untuk menghadapi persaingan dan melakukan yang terbaik. Jika pabrikan lain bisa menjadi yang teratas, meraih podium dan kemenangan, itu hanya akan jadi keuntungan bagi kejuaraan ini," tutupnya.