
Bola.net - - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti membantah bahwa masalah bujet menjadi alasan utama pihak mereka melepas Casey Stoner dari jabatannya sebagai test rider MotoGP akhir musim ini. Meski begitu, Ciabatti tak memungkiri bahwa Ducati memang harus melakukan evaluasi soal besaran biaya balap mereka di masa depan.
Ducati diketahui mengucurkan bayaran sebesar 25 juta euro untuk Jorge Lorenzo selama dua musim. Sayangnya, 'investasi' ini dinilai tak terlalu sukses akibat Lorenzo sempat paceklik kemenangan selama 1,5 tahun. Pada Mei lalu, Danilo Petrucci pun ditunjuk sebagai pengganti Lorenzo dan langkah ini dikabarkan sebagai langkah untuk memangkas biaya balap.
Ciabatti pun membantah bahwa tidak diperpanjangnya kontrak Stoner sebagai test rider merupakan salah satu bagian dari keputusan ini. Pria asal Italia ini menyatakan bahwa perpisahan ini disepakati dua belah pihak, meski Ducati ingin mempertahankan Stoner untuk musim depan atas masukan-masukannya yang berharga.
"Biaya balap selalu berkaitan dengan besaran bujet perusahaan, serta dengan seberapa besar manfaat punya test rider bertalenta super. Jika Anda punya test rider yang mengendarai motor di Sepang usai tujuh bulan rehat dan langsung masuk lima besar pada hari pertama, maka ini bukti seberapa hebat talenta Casey," ujar Ciabatti kepada Speedweek.
Stoner Bantu Kebangkitan Ducati
Di lain sisi, Ciabatti menolak untuk membeberkan alasan utama mengapa kolaborasi ini tak berlanjut, dan lebih memilih menegaskan bahwa juga berkat Stoner lah Desmosedici GP18 dianggap sebagai motor terkuat di MotoGP tahun ini. "Kami sepakat untuk tak bicara sampai ke detail-detailnya. Atas berbagai alasan, kesepakatan tak terwujud," ungkapnya.
"Motor kami telah mencapai level performa yang sangat kompetitif. Semua orang bilang GP18 adalah motor terbaik di MotoGP. Ini berkat banyak orang, termasuk Gigi Dall'Igna dan para engineer. Untuk mewujudkannya, kami butuh feedback yang tepat dan ide segar. Kami punya Casey, punya Michele Pirro dan para rider pabrikan yang membantu kami mencapai titik ini. Ini bukan sulap," ungkapnya.
Tak Ada yang Seperti Stoner
Ciabatti juga menyatakan bahwa perginya Stoner merupakan kehilangan mendalam bagi Ducati. Menurutnya, juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 tersebut memberikan masukan-masukan yang sangat berharga demi membantu Ducati kembali bertarung di papan atas.
"Casey sangat sensitif, selama berkarier ia memakai lebih sedikit perangkat elektronik dibanding rider lain. Ia mengendalikan sendiri traksi dan kontrol traksi. Hanya ada sedikit pebalap yang bisa memberikan feedback seperti Casey. Ia tak lagi balapan sejak 2012 dan tak mengendarai motor setiap pekan, namun tetap cepat," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 22 September 2025 15:56
Alex Marquez Ngaku Menyesal Sarankan Marc Marquez Pindah ke Gresini dan Ducati di MotoGP
-
Otomotif 22 September 2025 13:52
Profil Sirkuit Motegi, Trek Milik Honda yang Juga Jadi Daerah Kekuasaan Ducati di MotoGP
-
Otomotif 22 September 2025 12:52
-
Otomotif 22 September 2025 11:21
Jadwal Live Streaming MotoGP Jepang 2025 di Vidio, 26-28 September 2025
-
Otomotif 22 September 2025 11:10
Jadwal Lengkap Idemitsu Asia Talent Cup 2025: Indonesia Turunkan 4 Wakil
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 September 2025 09:36
-
Liga Italia 23 September 2025 09:36
-
Liga Italia 23 September 2025 09:29
-
Liga Inggris 23 September 2025 09:23
-
Liga Italia 23 September 2025 09:23
-
Voli 23 September 2025 09:21
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...