
Bola.net - Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso, menyebut bahwa keputusan Marc Marquez bertahan di Repsol Honda dengan perpanjangan kontrak berdurasi empat tahun di MotoGP adalah keputusan yang mengejutkan sekaligus aneh. Hal ini ia sampaikan kepada Sky Sport, seperti yang dikutip GPOne.
Sebelum tanda tangan kontrak, Marquez sangat santer dikabarkan didekati oleh Ducati, yang saat ini tengah getol mengincar rider-rider muda karena Dovizioso telah berusia 34 tahun dan Danilo Petrucci akan menginjak usia 30 pada Oktober nanti. Dovizioso pun mengira Marquez akan menerima tantangan ini.
Meski begitu, yang terjadi justru sebaliknya. Marquez malah bertahan di Honda sampai 2024 mendatang. Ia pun menjadi rider pertama dalam sejarah yang mendapatkan kontrak perpanjang di MotoGP, mematahkan rekor durasi kontrak Jack Miller dengan Honda pada 2015-2017 lalu.
Advertisement
Keputusan yang Aneh
"Saya sangat terkejut atas kontrak Marc yang berdurasi empat tahun. Saya tak mengiranya. Sejatinya saya malah mengira gagasan yang benar-benar berkebalikan. Saya pikir ia akan menerima tantangan dari pabrikan lain. Rasanya ini keputusan aneh. Jelas ada beberapa hal di balik layar yang tak kita ketahui," ujar Dovizioso.
Meski begitu, Dovizioso yakin durasi kontrak Marquez takkan ada pengaruhnya bagi persaingan MotoGP, dan yakin bahwa rider berusia 27 tahun itu tetap jadi salah satu rider yang harus dikalahkan, termasuk pada tahun ini. Dovizioso pun menyatakan ada empat pebalap lain yang berpeluang merebut gelar dunia.
"Marc tak memberi rider lain kesempatan tahun lalu, tapi indahnya dunia balap motor adalah tiap musim punya kisah berbeda. Apa pun bisa terjadi. Saya rasa tahun ini persaingan bakal lebih ketat. Marc, Alex Rins, dan para rider Yamaha bakal lebih kuat sejak awal. Jadi setidaknya ada empat rider yang bisa menang dan juara," ungkapnya.
6-7 Rider Bisa Menang di Qatar
Saat ini, seperti kebanyakan warga negara-negara lain, Dovizioso dan para rider MotoGP harus menjalani karantina mandiri demi mengurangi penyebaran pandemi virus corona (Covid-19). Meski begitu, andai balapan di Qatar pada 6-8 Maret lalu tak dibatalkan, ia yakin ia bisa memperebutkan kemenangan.
"Kami jelas bisa bertarung sengit di Qatar, tapi jika dengar banyak wawancara, bahkan ada 6-7 rider yang bisa menang. Tapi yang penting adalah balapan. Ada banyak rider dan motor yang bisa menang, jadi detail sekecil apa pun akan berpengaruh," pungkasnya.
Video: Marc Marquez Dikalahkan Sang Adik di MotoGP Virtual Race
Baca Juga:
- Ogah ke WorldSBK, Dovizioso Pilih Motocross Jika Pensiun dari MotoGP
- Yamaha: Mustahil Gelar MotoGP 2020 Sebelum Juli
- 'Valentino Rossi Hanya Butuh 2-3 Balapan untuk Tentukan Masa Depan'
- Francesco Bagnaia Puas Raih 'Podium' Perdana di MotoGP
- Marc Marquez Sudah Prediksi Sang Adik Garang di MotoGP Virtual Race
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 28 Maret 2020 09:40
-
Otomotif 24 Maret 2020 15:15
Marc Marquez Akui Sudah Tak Betah Karantina Akibat Pandemi Corona
-
Otomotif 23 Maret 2020 14:40
-
Otomotif 23 Maret 2020 14:30
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...