
Bola.net - - Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizoso sama sekali tak mengubah pendapatnya soal kesulitan Jorge Lorenzo dalam mengendarai Desmosedici selama dua musim terakhir. Kepada Marca, Dovizioso mengaku tetap yakin Lorenzo memiliki metode yang kurang tepat dalam melakukan adaptasinya di pabrikan Italia tersebut.
Komentar tersebut pertama kali diucapkan Dovizioso pada awal musim ini, yakni sebelum Lorenzo merebut dua kemenangan beruntun di Mugello, Italia dan Catalunya, Spanyol pada Juni. Di sisi lain Dovizioso sendiri baru merebut satu kemenangan di Qatar, dan tambahan satu podium usai finis kedua di Mugello.
"Saya tak menyesal berkomentar begitu. Jorge meraih dua kemenangan, dan dua kemenangan tak mengatasi masalah yang sudah ada selama 1,5 tahun. Siapa pun yang ingin melihatnya begitu, silakan saja, tak masalah. Tapi Jorge tak dikontrak hanya untuk menang dua balapan. Saya tak berubah pikiran soal ini," ungkap Dovizioso.
Ducati vs Honda
Usai merebut kemenangan di Mugello, Lorenzo secara menghebohkan mengumumkan kepindahannya ke Repsol Honda musim depan untuk menggantikan Dani Pedrosa. Kontrak antara Lorenzo ini jelas mengakhiri rencananya membela Ducati dalam jangka waktu yang panjang.
Meski begitu, Dovizioso tak yakin solusi apa yang lebih tepat untuk membuat Lorenzo kembali ke papan atas. "Saya takkan pernah tahu apakah solusi tepatnya adalah lanjut di Ducati atau pindah ke Honda, atau ke mana pun," ujar rider Italia ini, yang juga eks rider Repsol Honda pada 2009-2011.
Tak Kelewat Percaya Diri
Dovizioso, yang musim lalu tampil gahar dengan merebut enam kemenangan dan duduk di peringkat runner up, musim ini justru mengalami performa yang naik turun, terhitung tiga kali gagal finis meski kompetitif sepanjang pekan balap. Meski begitu, Dovizioso menyangkal kecelakaan yang ia alami di Jerez, Le Mans dan Catalunya diakibatkan kepercayaan diri yang kelewat tinggi.
"Tidak. Terlalu percaya diri terjadi di Le Mans, sementara di Barcelona tidak. Di Le Mans saya terlalu tenang, saya mengabaikan kesalahan kecil yang saya lakukan, dan kesalahan kecil bisa berakibat besar. Tapi saya kelewat tenang karena waktu itu Ducati sangat kuat," ungkap rider Berusia 32 tahun ini.
"Di Barcelona, saya ingin mendapat ritme yang sejatinya tak bisa saya capai, karena kami tak 100%. Harusnya saya bisa lebih baik. Getol melakukan apa yang sejatinya tak bisa saya lakukan, itu adalah kesalahan. Kecelakaan di Le Mans dan Barcelona sungguh berbeda, sementara kecelakaan Jerez bukan salah saya," pungkasnya. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 1 Agustus 2018 13:20
Didukung Stoner, Petrucci Ingin Buktikan Layak Gantikan Lorenzo
-
Otomotif 31 Juli 2018 11:15
-
Otomotif 30 Juli 2018 14:20
-
Otomotif 30 Juli 2018 10:50
Lorenzo Bisa Jadi Rider Utama, Marquez Ogah Tiru Tembok Rossi
-
Otomotif 27 Juli 2018 13:06
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...