Dorna Sports Ingin Rider MotoGP Terima Pemotongan Gaji

Dorna Sports Ingin Rider MotoGP Terima Pemotongan Gaji
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta (c) MotoGP.com

Bola.net - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengaku berharap para rider MotoGP menerima pemotongan gaji seiring merebaknya pandemi virus corona (Covid-19), yang telah membekukan musim balap 2020 dan berdampak pada sisi finansial para peserta kejuaraan.

Dorna diketahui telah berkomitmen menggelontorkan dana sebesar 9 juta euro untuk membantu tim-tim satelit MotoGP dan seluruh tim Moto2 dan Moto3, namun Ezpeleta yakin para rider juga harus ambil bagian dalam menghadapi krisis akibat Covid-19.

Ezpeleta ingin hal ini dilakukan semua rider, baik yang sudah maupun yang belum menerima kontrak 2021 dan 2022. "Saya rasa semua akan negosiasi penurunan gaji, tak hanya rider yang belum dapat kontrak baru," ujarnya via Onda Cero seperti dikutip Motorsport.com.

1 dari 3 halaman

Hadapi Situasi yang Tak Diinginkan

"Rider bisa punya kontrak, tapi semua kesepakatan selalu untuk kondisi normal. Dalam situasi sekarang, kondisinya berbeda dan saya rasa takkan masalah," lanjut pria asal Spanyol tersebut.

Dari 22 rider, ada lima rider yang sudah punya kontrak baru, yakni Tito Rabat (Reale Avintia Racing), Maverick Vinales, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), Marc Marquez (Repsol Honda), dan Alex Rins (Suzuki Ecstar).

"Semua orang paham apa yang bisa Anda terima ketika Anda melakukan pekerjaan, tapi hal lain lagi jika Anda ada di rumah menghadapi situasi yang tak diinginkan seorang pun," ungkap Ezpeleta, yang juga menyatakan Dorna telah melakukan pemotongan gaji pada para stafnya.

2 dari 3 halaman

Tolak Gelar MotoGP Tanpa Moto2 dan Moto3

Dorna diketahui bertekad kembali menggelar balapan pada Agustus, dimulai di Sirkuit Brno, Ceko. Mereka juga diketahui meminta tim untuk hanya membawa kru dengan jumlah minimal ke trek. Tapi Ezpeleta mengaku menolak menggelar MotoGP tanpa Moto2 dan Moto3.

"Kami mempertimbangkan ide menekan jumlah orang yang bisa masuk paddock dan ini termasuk tiga kelas balap. Hal ini sudah didiskusikan dengan para pabrikan dan telah ditolak," ungkapnya.

"Jika pemasukan utama adalah TV dan iklan, kami harus memberikan balapan dengan jumlah tertentu, dan tak bagus jika tanpa Moto2 dan Moto3. Saat semua ini berakhir, orang akan ingin menonton balapan dan kami harus memberikan produk dengan durasi tertentu," tutupnya.