Dorna: 'MotoGP Takkan Dibatalkan Jika Ada Kru Terpapar Covid-19'

Dorna: 'MotoGP Takkan Dibatalkan Jika Ada Kru Terpapar Covid-19'
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta (c) MotoGP.com

Bola.net - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menyatakan sebuah pekan balap MotoGP 2020 takkan dibatalkan andai ada pekerja di paddock yang terbukti positif terpapar virus corona (Covid-19). Meski begitu, ia memastikan takkan mengulangi kesalahan Formula 1 GP Australia.

Pada Maret lalu F1 dan promotor GP Australia mendapat kecaman baik dari publik awam maupun pebalapnya sendiri setelah ngotot menggelar pekan balap di Sirkuit Albert Park dengan penonton, bahkan ketika salah satu kru McLaren F1 Team terbukti positif terpapar Covid-19.

Setelah banjir kecaman, akhirnya F1 dan promotornya sepakat untuk membatalkan pekan balap pada Jumat pagi, tepat sebelum sesi latihan pertama digelar. Ezpeleta pun berjanji kecerobohan ini takkan diulang MotoGP.

1 dari 3 halaman

Punya Protokol Medis Menjanjikan

"Pelaksanaan kami praktisnya sama seperti olahraga lain. Kini kami, dan penduduk dunia secara umum, sudah lebih siap ketimbang saat F1 Australia dibatalkan. Kami juga punya protokol sendiri jika ada seseorang dites positif atau punya gejala Covid-19," ujarnya via Marca.

Ketika ditanya apakah pernyataannya itu berarti sebuah pekan balap MotoGP akan tetap dilanjutkan meski ada kru yang positif terinfeksi virus corona, Ezpeleta pun menyiratkan kesepakatannya.

"Lanjut atau tidaknya, tergantung pada situasi dan faktor lainnya. Kami tidak bilang bahwa hanya karena satu orang terinfeksi maka pekan balap harus terhenti," ungkap pria asal Spanyol berusia 74 tahun ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa Mayoritas Digelar di Spanyol?

Belakangan tersiar kabar bahwa Dorna Sports bertekad menggelar 12 balapan, yang tujuh di antaranya digelar di Spanyol, yakni dua di Jerez, dua lagi di MotorLand Aragon, dua di Valencia, dan satu di Barcelona. Sisanya diperkirakan digelar di Italia, Austria, dan Ceko.

Ezpeleta pun menjelaskan mengapa pekan balap ganda kebanyakan digelar di banyak sirkuit dan mayoritas di Spanyol. "Itu keputusan paling aman," ungkapnya.

"Pada dasarnya, kami mencari negara yang bisa melakukannya, dalam kondisi tertentu, dan mencari promotor mana yang bersedia menggelar balapan tanpa penonton. Dua hal inilah yang membuat kami membentuk pra-kalender, yang tampaknya bakal jadi nyata," tutupnya.