
Bola.net - Sporting Director Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP, Carlos Ezpeleta, menanggapi kritik Team Principal Mercedes AMG Petronas Formula 1, Toto Wolff, mengenai musim 2023. Menurut Wolff, format baru MotoGP membingungkan gara-gara sprint race diterapkan di setiap seri.
Sementara MotoGP baru menerapkan sprint race pada 2023, F1 sudah menerapkan sprint race terlebih dahulu sejak 2021. Bedanya, F1 tak menggelar balapan singkat itu di tiap seri. Pada 2021 dan 2022, mereka hanya menggelar tiga sprint race. Musim ini, mereka menggelar enam sprint race.
CEO F1 yang dikenal sebagai fans berat MotoGP, Stefano Domenicali, dikabarkan ingin menambah jumlah sprint race F1 pada 2024 menjadi 10. Wolff pun tak sepakat dan yakin seharusnya F1 kembali ke format tradisional, yakni hanya menggelar satu balapan pada hari Minggu siang.
Advertisement
Pertahankan Elemen-Elemen Mendasar Dunia Balap
"Saya percaya pada tradisi... Saya mengikuti MotoGP dan sangat menyukainya, tapi ada banyak hal yang tak lagi bisa saya pahami. Para pembalap mengeluh pada Sabtu, tapi bahagia lagi pada Minggu. Saya sama sekali tak menyukainya. MotoGP menunjukkan cara untuk tidak melakukannya," ujar Wolff via Tiroler Tageszeitung.
Lewat Speedweek, Rabu (5/7/2023), Ezpeleta mengaku menghormati opini Wolff, tetapi juga yakin rasa heran pria asal Austria itu disebabkan fakta bahwa ia tak pernah berkecimpung di MotoGP.
"Saya sepakat bahwa sangat penting mempertahankan elemen-elemen mendasar olahraga ini agar tetap sederhana dan mudah dipahami. Itulah salah satu alasan kami memilih format baru MotoGP dan mengintegrasikan sprint race ke semua seri pada 2023," ujarnya.
Kualifikasi MotoGP Lebih Mudah Dipahami
Menurut Ezpeleta, format pekan balap MotoGP lebih mudah dipahami ketimbang F1, terutama soal start. Ketika F1 memiliki sesi kualifikasi dan Sprint Shootout untuk menentukan start main race dan sprint race, MotoGP hanya menggunakan satu sesi kualifikasi untuk menentukan start kedua balapan.
"Jadwal MotoGP identik untuk semua seri, kualifikasi diaplikasikan kepada kedua balapan. Sprint race digelar dengan separuh jarak [dari main race], sehingga separuh poin pula diberikan," ungkap putra dari CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, ini.
"Di F1, Anda menjalani kualifikasi untuk Minggu pada Jumat, dan menjalani kualifikasi untuk Sabtu pada Sabtu. Anda juga mendapatkan satu poin untuk lap tercepat dan lainnya. Tak seorang pun bisa bilang bahwa konsep F1 lebih mudah dipahami ketimbang konsep MotoGP," tutupnya.
Sumber: Tiroler Tageszeitung, Speedweek
Baca juga:
- Toto Wolff Kecam Format Sprint Race MotoGP, Sarankan Formula 1 Tak Tiru-Tiru
- Alvaro Bautista Ingin Dapat Jatah Wildcard MotoGP di Sepang
- 6 Rider MotoGP Paling Gemilang pada Paruh Musim Pertama 2023
- Jadwal Lengkap Formula 1 2024: 24 Seri, Terbanyak dalam Sejarah
- Formula 1 Resmi Rilis Jadwal Balapan 2024, Terdiri dari 24 Seri
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 3 Juli 2023 08:49
8 Pembalap Dihukum, Hasil Balap Formula 1 GP Austria 2023 Berubah
-
Otomotif 2 Juli 2023 21:33
Klasemen Sementara Formula 1 2023 Usai Seri Austria di Red Bull Ring
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...