Doohan: Marquez Bakal Menggila di Atas Motor 500cc

Doohan: Marquez Bakal Menggila di Atas Motor 500cc
Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - - Lima kali juara dunia GP500, Mick Doohan meyakini bahwa rider Repsol Honda, Marc Marquez bakal tetap tampil garang andai mendapat kesempatan balapan di atas motor 500cc. Hal ini disampaikan Doohan kepada Motorsport Total.

Motor 500cc 2-tak terakhir kali dikendarai di arena Grand Prix pada 2002, yakni tahun pertama MotoGP digulirkan dan di mana motor tersebut bersaing dengan motor 'baru' berkapasitas 990cc 4-tak. Tidak seperti motor MotoGP modern yang dilengkapi dengan berbagai perangkat elektronik, motor-motor 500cc tak memiliki kontrol traksi dan anti-wheelie.

Inilah yang membuat generasi pebalap masa kini terlalu dimanjakan oleh bantuan perangkat elektronik, hingga kerap penasaran bagaimana rasanya mengendarai motor 500cc. Di antara peserta MotoGP saat ini, Valentino Rossi merupakan satu-satunya rider yang pernah berkompetisi dengan motor tersebut, bahkan meraih gelar dunia pada tahun 2001 silam.

1 dari 2 halaman

Bisa Menang dengan Motor Apa Saja

Doohan yang merebut gelar dunia GP500 pada 1994-1998, meyakini bahwa Marquez bakal sama kuat dengan dirinya dan Rossi andai punya kesempatan mengendarai motor 500cc. Pria asal Australia ini yakin, para rider terkuat di MotoGP saat ini bakal tetap menjadi rider papan atas andai mereka turun lintasan di masa lalu.

"Saya yakin ia takkan punya masalah di atas 500cc. Para rider terbaik tercipta untuk beradaptasi dengan motor-motor ini, seperti yang bisa Anda lihat dengan Vale dan beberapa rider lain, dan itulah yang terjadi pada masa-masa saya. Ada beberapa rider yang ganti motor, tapi hasilnya sama. Tapi Marc pasti bisa menang dengan motor apa saja," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Satu-Satunya Persamaan

Meski begitu, Doohan sendiri tak mau terlalu membanding-bandingkan dirinya dan para rider dan juara pada era modern. Menurutnya, satu-satunya persamaan antara dirinya dan para rider papan atas dari masa kini adalah semangat dan motivasi mereka.

"Satu-satunya hal yang sama adalah kemauan menang dan semangat untuk tak pernah menyerah. Saya rasa Marc dan rider lain, seperti Vale, memulai balapan dengan target menang, tapi peduli hasil kualifikasinya. Saya tak pernah mau balapan hanya demi finis kedua. Target kami adalah menang. Jika tak mungkin menang, saya ingin finis sedekat mungkin. Tapi tentu kami selalu memikirkan kemenangan," pungkasnya.