
Bola.net - - Ada masanya di mana Dani Pedrosa dan Alberto Puig dikenal sebagai duet rider-manajer yang tak terpisahkan dalam kiprah mereka di ajang Grand Prix. Meski begitu, sejak MotoGP 2013 keduanya diketahui tak lagi bekerja sama dan kini justru mengalami cekcok dan perang verbal lewat media massa.
Puig, yang menangani program pencarian bakat muda untuk Dorna Sports sejak 2014, mulai awal tahun ini kembali ke paddock MotoGP untuk menjadi manajer tim Repsol Honda, menggantikan posisi Livio Suppo. Dengan begitu, meski memegang peran berbeda, Puig kembali bekerja sama dengan Pedrosa.
Kepada La Vanguardia, Puig mengaku melihat Pedrosa yang 'berbeda' di sepanjang 2018, dan sungguh menyayangkan rider Spanyol tersebut gagal meraih gelar dunia di kelas tertinggi sampai masa pensiunnya tiba. Saya selalu mendampingi Dani sampai 2013. Selama beberapa tahun terakhir, jujur saja saya tak terlalu tahu apa yang ia lakukan," ujar Puig.
Advertisement
Tak Cukup Berusaha
Puig, yang menjadi mentor Pedrosa dan menyaksikannya merebut gelar dunia GP125 2003, GP250 2004 dan 2005, meyakini rider 33 tahun itu tak cukup berusaha keras demi merebut gelar dunia di MotoGP. Ia yakin ada yang salah dalam metode kerja Pedrosa hingga gagal merebut gelar selama 13 tahun berkiprah di kelas para raja.
"Tahun ini saya bekerja dengannya dan saya melihat Dani yang berbeda dari yang saya ingat. Saya tak mau menjelaskan secara detail. Tapi untuk menjadi juara MotoGP, ia harusnya melakukan beberapa hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. Tak ada yang mudah diraih dalam hidup ini, dan ada rider-rider lain yang lebih berkemauan meraih gelar," ungkapnya.
Kecewa, Pedrosa Beri Tanggapan
Pedrosa, yang kini menjabat sebagai test rider KTM, mengaku sangat kecewa atas komentar Puig ini. Ia menyesali tindakan Puig yang menurutnya dilakukan pada saat yang tidak tepat. Lewat halaman Facebook-nya, rider yang identik dengan nomor balap #26 ini pun memberikan tanggapan.
Pernyataan resmi Dani Pedrosa:
"Saya menyesali cara pandang dan kekecewaan Alberto Puig atas hasil yang saya raih. Ya, saya penasaran mengapa ia mengubah, dari hari ke hari, opininya soal saya. Saya berharap komentarnya akan lebih baik. Saya telah membuktikan sisi terbaik saya padanya, melakukan segalanya semampu saya setiap saat. Meragukan kemauan seorang rider untuk menjadi juara bukanlah tipikal orang yang mendedikasikan dirinya pada olahraga ini.
"Saya bakal menghargai semua kata-kata yang ia tujukan kepada saya jika ia mengatakannya kepada saya secara pribadi, mengingat ada banyak kesempatan yang kami punya tahun ini, ketimbang menunggu untuk mengatakannya sekarang, saat saya sudah tak lagi membela Repsol Honda, karena maksud yang ia tujukan sudah tak lagi memotivasi saya. Semua punya waktunya sendiri. Bagaimanapun, tolong biarkan orang-orang yang tak bicara buruk soal dirinya dalam damai."
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:26
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:15
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:11
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:10
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 09:08
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...