Dipuji Valentino Rossi, Suzuki: Kami Seperti Yamaha 15-20 Tahun Lalu

Dipuji Valentino Rossi, Suzuki: Kami Seperti Yamaha 15-20 Tahun Lalu
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Usai menyaksikan Joan Mir menyabet gelar MotoGP 2020, Valentino Rossi tak malu-malu memuji Suzuki, yang menurutnya telah bekerja sangat baik sejak kembali ke kelas para raja pada 2015 lalu. Sang manajer tim, Davide Brivio, pun mengakui bahwa sebelum jadi juara musim ini, situasi Suzuki mirip Yamaha dua dekade lalu.

Yamaha sendiri memang diketahui sangat sulit tampil konsisten sejak ditinggalkan Jorge Lorenzo pada akhir 2016. Banyak pihak yakin Yamaha sudah waktunya meninggalkan mesin inline-4 dan beralih ke V4, namun Rossi menyatakan bahwa kesuksesan Suzuki adalah bukti bahwa mesin inline-4 tidak 'jadul'.

"Kau berhasil mengombinasikan metode kerja orang Jepang dengan pendekatan orang Italia dan Eropa. Bukan sebuah kebetulan Suzuki sangat kuat. Kalian sungguh hebat. Kalian membuktikan bahwa kalian bisa jadi referensi kami. Aku angkat topi untukmu," ujar Rossi kepada Brivio via Sky Sport usai Mir menang di Seri Eropa.

1 dari 3 halaman

Kesuksesan Tak Lepas dari Pembalap

Kesuksesan Tak Lepas dari Pembalap

Joan Mir dan Valentino Rossi (c) Twitter/MotoGP

Brivio, yang uniknya juga merupakan eks Manajer Tim Yamaha Factory Racing, mengaku tersanjung mendapat pujian dari Rossi. Namun, lewat Speedweek, Selasa (22/12/2020), ia menekankan bahwa kesuksesan Suzuki tahun ini tak terlepas dari kontribusi Mir dan Alex Rins, serta anggota tim mereka yang sangat solid.

"Kita harus ingat bahwa para pembalap merupakan aspek yang sangat penting dalam olahraga ini. Pembalap yang baik, juga membentuk tim yang baik. Anda juga bisa lihat kekuatan sebuah tim saat mereka mengalami masa-masa berat. Saat ini, hubungan kedua rider kami masih baik-baik saja," ungkapnya.

Brivio pun menyatakan, saat kembali ke MotoGP pada 2015, situasi Suzuki nyaris mirip Yamaha sebelum kehadiran Rossi pada 2004. Kala itu, mereka berusaha susah payah demi kembali ke puncak, menanti gelar dunia untuk pertama kalinya sejak Wayne Rainey di GP500 1992.

2 dari 3 halaman

Seperti Yamaha Sebelum Valentino Rossi Datang

Usai Rossi mengakhiri paceklik gelar mereka pada 2004, Yamaha Motor Racing pun pindah markas dari Belanda ke Italia setahun kemudian, menggabungkan cara kerja Jepang dan Italia, persis seperti Suzuki sekarang. Namun, Brivio menyatakan bahwa departemen Suzuki yang lebih kecil dari Yamaha membuat pekerjaan lebih seru.

"Saat saya tiba di Suzuki, mereka tampak seperti Yamaha 15-20 tahun yang lalu. Mereka sangat rendah hati, tapi juga mencari cara untuk sukses dan jadi juara. Yamaha kini sudah sering menang lagi, tapi dinamika sebuah pabrikan juga sedikit berubah ketika mereka lebih percaya diri," kisahnya.

"Kala itu (2015), Suzuki seperti ruang lebar di mana Anda bisa terlibat dan berkreasi dalam sebuah kooperasi. Mereka mau mendengarkan saran, jadi memang mudah untuk berdiskusi. Kerja sama ini sungguh menyenangkan," pungkas Brivio, yang juga sempat jadi manajer pribadi Rossi pada 2011-2012.

Sumber: Sky Sport, Speedweek