Didukung Rival, Joan Mir Malah Ogah Juarai MotoGP 2020 Tanpa Kemenangan

Didukung Rival, Joan Mir Malah Ogah Juarai MotoGP 2020 Tanpa Kemenangan
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Bola.net - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, mengaku tak mau menjuarai MotoGP 2020 tanpa berhasil meraih satu pun kemenangan musim ini walau ia telah mengoleksi empat podium. Hal ini ia sampaikan dalam jumpa pers di Sirkuit Le Mans, Prancis, Kamis (8/10/2020), saat seluruh rider yang hadir ditanya soal kemungkinan ini.

Dalam sejarah Grand Prix sejak 1949, diketahui ada satu pembalap yang sukses meraih gelar dunia tanpa pernah meraih satu pun kemenangan, yakni Emilio Alzamora, yang kini jadi manajer Marc dan Alex Marquez. Kala itu ia menjuarai GP125 1999 usai berduel dengan Marco Melandri. Sampai kini, belum ada yang mengulangnya.

Dalam jumpa pers ini, Mir, Fabio Quartararo, Alex Rins, Johann Zarco, dan Pecco Bagnaia pun dimintai pendapat soal kemungkinan Mir mengulang sejarah Alzamora. Pasalnya, Mir merupakan rider paling konsisten saat ini, dan tengah duduk di peringkat kedua pada klasemen, hanya tertinggal 8 poin dari Quartararo.

Quartararo pun jadi rider pertama yang dimintai pendapat soal kans eks tandemnya di Leopard Racing itu. "Dalam musim yang gila ini, apa pun bisa terjadi. Jadi, saya akan bilang 'ya'," ujar Quartararo, yang langsung ditimpali oleh Bagnaia, "Harusnya kau bilang 'tidak'!" dan kemudian diiringi tawa rider lainnya.

1 dari 3 halaman

Gelar Dunia Ditentukan Secara Matematis

Gelar Dunia Ditentukan Secara Matematis

Joan Mir dan Fabio Quartararo (c) SRT

Rins, tandem Mir sendiri, juga yakin ini bisa saja terjadi. "Jelas Emilio merupakan rider yang hebat. Tapi saya rasa kami berada di era yang berbeda. Kini pertarungan di antara kami sangatlah sengit, terutama tahun ini, ketika semua rider melakukan banyak kesalahan. Jadi, never say never," ujar rider Spanyol ini.

Zarco yang juga juara dunia Moto2 2015 dan 2016, memberikan opini senada. Menurutnya, merebut gelar dunia tanpa kemenangan merupakan hal yang sah-sah saja, karena juara MotoGP memang ditentukan secara matematis lewat akumulasi poin dari tiap balapan.

"Saya rasa ini soal matematika, jadi memang mungkin. Joan bilang ia ingin memenangi balapan, tapi jika kita bilang padanya untuk merebut gelar tanpa kemenangan, pasti dia juga mau-mau saja. Mungkin ia bakal memburu kemenangan tahun depan. Tapi, ya, ini soal matematika, jadi mungkin-mungkin saja," tutur Zarco.

2 dari 3 halaman

Sempat Kepikiran, Tapi Tak Mau Terjadi

Bagnaia juga yakin ini bisa saja terjadi, apalagi jarak poin Quartararo dan Mir sangat dekat. "Saya berpikir sama. Memang memungkinkan. Saya rasa jika Fabio memenangi tiga balapan dan Joan tidak menang... toh sekarang mereka hanya terpisahkan delapan poin. Jadi, memang memungkinkan," ungkap Bagnaia.

Namun, Mir tak sepakat. Ia tak mau jadi tanpa mencicipi kemenangan. Menurutnya, kemenangan adalah 'cap resmi' bahwa ia memang layak jadi juara dunia. Selama ini, rider 23 tahun itu juga sudah berkali-kali mengaku tak mau dianggap kandidat juara sebelum menang.

"Saya akui, ini hal yang sempat saya pikirkan. Tapi saya harap tak begitu! Saya harap tidak sampai terjadi. Inilah alasan saya sangat fokus berusaha memenangi balapan, dan setelahnya barulah memikirkan gelar dunia," ungkapnya.

"Maksud saya, baiklah, memang memungkinkan juara tanpa memenangi balapan, tapi saya tak mau itu terjadi walau memang memungkinkan," pungkas juara dunia Moto3 2017 asal Spanyol ini.

Sumber: MotoGP