Dicemooh karena Puasa Kemenangan, Joan Mir Cuma Mau Dengarkan Fans Sejati MotoGP

Dicemooh karena Puasa Kemenangan, Joan Mir Cuma Mau Dengarkan Fans Sejati MotoGP
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki Racing

Bola.net - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, memilih bersikap 'bodo amat' usai mendapatkan cemoohan dari banyak pihak karena belum menang lagi sejak Seri Eropa di Valencia pada 2020. Juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020 ini menyebut bahwa orang-orang yang mencemoohnya adalah orang-orang yang tak paham balap motor.

Mir merupakan rider paling konsisten pada 2020, meraih tujuh podium dan selalu bertarung di tujuh besar. Meski sukses keluar sebagai juara dunia, ia hanya meraih satu kemenangan. Hasil itu bahkan belum ia ulang lagi sampai kini, karena ia puasa kemenangan sepanjang 2021 meski meraih enam podium dan duduk di peringkat ketiga.

Alhasil, pembalap 24 tahun itu kerap dicibir banyak orang, gelar dunianya pada 2020 disebut tak bernilai tinggi, apalagi kala itu Marc Marquez absen semusim akibat patah lengan. Namun, lewat Speedweek, Senin (24/1/2022), Mir mengaku tak peduli dan justru menyebut orang-orang yang mencibirnya bukan fans balap motor sejati.

1 dari 2 halaman

Menang Sekali pada 2020 karena Main Aman demi Juara

Menang Sekali pada 2020 karena Main Aman demi Juara

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki Racing

"Ada dua sudut pandang dalam hal ini. Pertama, orang-orang yang berkata begitu (meremehkan Mir karena puasa kemenangan) tak tahu apa-apa soal balapan. Kedua, orang-orang yang mengikuti dunia balap dan paham soal balap motor punya opini berbeda. Saya pun hanya mendengarkan orang-orang jenis kedua," tutur Mir.

Rider Spanyol ini uniknya juga menyatakan kemenangan tunggalnya pada 2020 diakibatkan strategi main aman demi merebut gelar dunia, hingga risiko yang diambil harus diminimalisasi. "Pada 2020, saya memperebutkan gelar dan kadang hal itu justru bikin sulit mengambil risiko untuk memenangi balapan," ungkapnya.

"Andai tak memperebutkan gelar, saya jelas bisa memenangi lebih banyak balapan. Tapi saya juga mengakui, usai menunjukkan potensi dan peningkatan tahun demi tahun, saya berharap lebih sering menang. Tahun ini saya akan lebih baik. Saya baru berusia 24 tahun dan grafik performa saya terus menanjak," ujar Mir.

2 dari 2 halaman

Minta Suzuki Tambah Tenaga Mesin dan Top Speed

Minta Suzuki Tambah Tenaga Mesin dan Top Speed

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) AP Photo

Pada 2021, Mir juga menjadi rider yang cukup konsisten bertarung di papan atas meski puasa kemenangan. Ia bahkan jadi salah satu rider yang paling jarang mengalami kecelakaan. Menurutnya ini penting. Pasalnya, membawa motornya dengan selamat ke garasi sangat krusial bagi para insinyur untuk mendapatkan data.

Hal ini juga makin membuat Mir mendorong para insinyur Suzuki untuk menambah tenaga mesin dan top speed GSX-RR, yang masih tertinggal dari Ducati. "Jadi rider paling konsisten dan paling jarang jatuh sangatlah penting. Sekalinya kami punya kecepatan, kami akan memperebutkan kemenangan," ungkapnya.

"Namun, saya tak punya paket motor macam itu. Jadi, saya hanya bisa berusaha mengeluarkan potensi terbaiknya, mencoba tampil sebaik mungkin di tiap balapan. Finis balapan juga penting untuk memberikan info baik untuk para insinyur agar bisa meningkatkan performa motor," pungkas Mir.

Sumber: Speedweek