Dianggap Aneh Usai Bikin Tato Kemenangan, Fabio Quartararo: Itu Sejarah Hidup Saya

Dianggap Aneh Usai Bikin Tato Kemenangan, Fabio Quartararo: Itu Sejarah Hidup Saya
Fabio Quartararo (c) Petronas Yamaha SRT

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, buka suara soal kritikan yang membanjirinya usai ia memutuskan mengabadikan momen kemenangan perdananya di MotoGP, yakni di Jerez, Spanyol, tahun lalu, dalam bentuk tato pada lengan kanannya.

Quartararo memang dikenal sangat menghargai perjalanan kariernya menuju MotoGP yang penuh dengan jalan terjal. Saat ia menggebrak dengan menjuarai FIM CEV Moto3 2013 dan 2014 dalam usia 15 tahun, ia merasa sangat bahagia, namun juga terbebani karena dijuluki 'The Next Marc Marquez'.

Ia pun dapat kesempatan turun di Grand Prix pada 2015, yakni di kelas Moto3. Namun, kiprahnya tak sefantastis di CEV. Pada 2017, ia naik ke Moto2 dan sulit kompetitif. Semua baru berubah saat ia pindah ke Speed Up Racing pada 2018, ia bahkan kembali mengecap kemenangan di Catalunya.

1 dari 3 halaman

Dapat Kritik dari Sana-Sini

Performa apiknya itu membuat Petronas Yamaha SRT meliriknya untuk diturunkan di MotoGP 2019. Banyak orang meragukannya karena kala itu ia belum genap berusia 20 tahun dan tak terlalu bersinar di kelas-kelas yang lebih ringan. Namun, El Diablo menjawabnya dengan enam pole, tujuh podium, dua duel sengit dengan Marc Marquez, dan gelar debutan terbaik.

Tren positif ini ia lanjutkan dengan dua kemenangan di Jerez, yakni di Seri Spanyol dan Andalusia, pada awal musim 2020, disusul dengan kemenangan di Catalunya. Namun, performanya di balapan-balapan lainnya tak cukup konsisten. Alhasil, ketika pada 2019 ia dielu-elukan, kini rider Prancis itu justru banjir kritik tajam dan cemoohan.

Kritik yang hadir bahkan tak cuma soal performanya di trek, melainkan juga kehidupan pribadinya. Salah satunya saat ia memutuskan membuat tato baru pada lengan kanannya, yang merupakan potret dirinya saat meraih kemenangan perdana di MotoGP. Beberapa warganet menyebutnya sebagai aksi narsis dan selebrasi berlebihan.

2 dari 3 halaman

Teringat Pengorbanan Orang Tua

Dalam acara 'Clique' di Canal+, Quartararo menanggapi kritik-kritik tersebut. Seperti kutipan MotosanGP pada Kamis (28/1/2021), rider 21 tahun ini merasa tak banyak orang paham bahwa memenangi balapan MotoGP sudah jadi impiannya sejak anak-anak, dan jauh lebih berharga usai dirinya mengalami perjalanan karier yang berliku.

"Banyak orang merasa aneh bikin tato wajah Anda sendiri. Tapi bagi saya, tato itu mewakili momen tak terlupakan dan sebuah impian. Itu adalah momen bersejarah saya, yang sudah saya impikan sejak usia empat tahun. Saat saya berusia 70 atau 80 tahun nanti, momen itu akan terus bersama saya. Itu impian jadi nyata," ungkap Quartararo.

"Meraih kemenangan perdana di MotoGP rasanya luar biasa. Banyak pengorbanan yang saya lakukan sejak kecil demi sampai ke titik ini. Saya ingat ribuan kilometer yang saya tempuh dengan ayah. Saya tidur di lantai van sementara beliau menyetir berjam-jam. Semua berkelebat di pikiran saya saat naik podium. Sungguh spesial, apalagi jika mengingat pengorbanan orang tua," tutupnya.

Sumber: Canal+, MotosanGP