Debut Mencolok, Bagnaia Lebih Pilih MotoGP Ketimbang Moto2

Debut Mencolok, Bagnaia Lebih Pilih MotoGP Ketimbang Moto2
Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Bola.net - - Debutan Alma Pramac Racing, Francesco 'Pecco' Bagnaia yakin dirinya langsung bekerja ke arah yang tepat dalam beradaptasi dengan motor Ducati Desmosedici GP18 dalam uji coba pascamusim MotoGP Valencia, Spanyol pada 20-21 November. Hal ini ia nyatakan kepada Crash.net usai mencatat waktu tercepat ke-11 selama dua hari beruntun.

Dalam uji coba ini, catatan waktu terbaik Bagnaia adalah 1 menit 31,405 detik, hanya tertinggal 0,648 detik dari rider tercepat, Maverick Vinales (Movistar Yamaha). Ia pun mengaku langsung nyaman berkendara di atas GP18, yang dilengkapi dengan rem karbon dan ban Michelin, ban yang karakternya sangat berbeda dengan Dunlop sebagai suplier ban Moto2.

"Kami fokus bekerja pada ban depan di bagian akhir pengereman dan membuat motor membelok lebih baik. Saya menemukan hal yang sangat penting dan menarik. Saya sangat puas atas kinerja kami. Moto2 sangatlah berbeda dan saya lebih pilih motor ini, terutama soal kecepatan, karena rasanya sungguh hebat saat mulai mengerem," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Perbaiki Pengereman

Juara dunia Moto2 2018 ini pun yakin ia dan timnya telah bekerja ke arah yang benar, meski mengaku dirinya masih harus memperbaiki performa pengeremannya. Inilah yang akan menjadi target utama dalam uji coba pascamusim kedua di Jerez pada 28-29 November nanti.

"Kali ini kami bekerja untuk menutup garis balap lebih rapat saat keluar tikungan dan segalanya berjalan positif. Dalam uji coba selanjutnya, saya akan berusaha memperbaiki titik pengereman karena saya masih tertinggal. Tapi saya rasa ini wajar dan saya sangat puas atas kinerja kami," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Belajar Elektronik

Selama di Moto2, Bagnaia tak mendapat terlalu banyak bantuan dari perangkat elektronik, hal yang sangat berbeda di MotoGP. Meski begitu, ia langsung beradaptasi dengan baik dan ia yakin ini berkat bantuan besar dari teknisi telemetri Pramac dan Ducati.

"Saya belajar banyak soal cara menggunakan elektronik, saya dikelilingi orang-orang baik. Engineer telemetri saya sangat profesional dan ia tahu benar cara menggunakannya dan saya mendengarkannya dengan sungguh-sungguh," tutupnya.