Davide Brivio Tegas Ogah Kembali ke Suzuki, Betah Kerja di Alpine F1 Team

Davide Brivio Tegas Ogah Kembali ke Suzuki, Betah Kerja di Alpine F1 Team
Davide Brivio saat masih jadi Manajer Tim Suzuki Ecstar. (c) Suzuki

Bola.net - Direktur Balap Alpine F1 Team di Formula 1, Davide Brivio, menegaskan dirinya saat ini belum punya niatan untuk kembali ke MotoGP, khususnya kembali menjabat sebagai Manajer Tim Suzuki Ecstar. Hal ini ia sampaikan kepada GPOne, Kamis (23/12/2021), menanggapi curhatan Direktur Tim Suzuki Ecstar, Shinichi Sahara.

Brivio, yang berjasa besar mendatangkan Valentino Rossi ke Yamaha pada 2004, memimpin proyek kembalinya Suzuki ke MotoGP sejak 2013. Tim asal Hamamatsu, Jepang, ini akhirnya kembali turun lintasan pada 2015, secara bertahap menjadi tim papan atas, bahkan merebut gelar dunia bersama Joan Mir pada 2020.

Namun, usai memimpin Suzuki menuju puncak MotoGP, Brivio malah mengundurkan diri pada Januari awal tahun ini untuk pindah ke F1. Alhasil, Sahara jadi tumpuan tim. Jabatan pria Jepang ini jadi bertumpuk-tumpuk. Tugas sebagai direktur dan manajer tim ia pegang, begitu juga project leader dan group leader departemen balap Suzuki.

1 dari 2 halaman

Shinichi Sahara Curhat Kewalahan

Project Leader Suzuki MotoGP, Shinichi Sahara (c) SuzukiProject Leader Suzuki MotoGP, Shinichi Sahara (c) Suzuki

Dalam blog-nya di Suzuki 2021 Winter Magazine yang dirilis pada Selasa (14/12/2021), Sahara curhat bahwa dirinya kewalahan. Ia mengaku merindukan sosok seperti Brivio, dan ia pun makin 'patah hati' usai eks Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti, menolak tawarannya bergabung dan memilih ke Red Bull KTM Factory Racing.

"Saat bermarkas di Jepang, saya bisa melihat gambaran besar dan memberikan saran yang baik. Namun, saat Anda di lapangan dan dikelilingi banyak hal, bisa sulit untuk mundur dan melihat semua hal dengan pandangan obyektif. Di situlah saya merindukan sosok untuk diajak mendiskusikan segalanya," ujar Sahara kala itu.

Brivio sendiri kerap digosipkan akan kembali ke Suzuki usai tiba-tiba muncul sebagai tamu kehormatan tim yang identik dengan warna biru itu di MotoGP Austria pada Agustus lalu. Namun, pria asal Italia itu akhirnya mengonfirmasi bahwa itu hanyalah rumor, dan justru ingin bertahan lama di Alpine.

2 dari 2 halaman

'Sendirian' di Suzuki, 'Gotong Royong' di Alpine

'Sendirian' di Suzuki, 'Gotong Royong' di Alpine

Davide Brivio dan Joan Mir merayakan gelar MotoGP 2020. (c) AP Photo

"Saat ini, MotoGP bukan sebuah opsi untuk 2022. Saya masih berada di F1, dan kami sudah mulai bekerja untuk musim depan hingga kami bisa mengatur semua hal dengan Alpine. Bahkan, saya berharap bisa melanjutkan kerja sama ini. Atas alasan inilah saya tak memikirkan hal lain," ungkap Brivio.

Brivio juga menyatakan, meski struktur sebuah tim F1 jauh lebih besar dari tim MotoGP, pekerjaannya yang kini justru lebih ringan karena lebih terorganisir. Pasalnya, ketika di MotoGP, ia mengerjakan begitu banyak hal sendirian, sementara di F1, ia bekerja dengan manajemen yang lebih solid.

"Dulu saya lebih tertekan, karena saya sendirian pada masa-masa saya di MotoGP. Maksud saya, saya harus mengerjakan lebih banyak hal di level manajerial. Sementara itu, di F1, tanggung jawab yang ada didistribusikan kepada banyak orang berbeda di dalam organisasi kami," pungkas Brivio.

Sumber: GPOne