Davide Brivio Sebut Suzuki Nyaris Gaet Jorge Lorenzo Sebelum Pilih Joan Mir

Davide Brivio Sebut Suzuki Nyaris Gaet Jorge Lorenzo Sebelum Pilih Joan Mir
Jorge Lorenzo saat membela Yamaha pada 2016. (c) AFP

Bola.net - Eks Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, mengakui pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, tersebut nyaris menggaet Jorge Lorenzo sebelum akhirnya memilih Joan Mir sebagai tandem Alex Rins di MotoGP 2019. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan MotoGP.com pada Senin (25/1/2021).

Seperti diketahui, pada 2018, Suzuki tak memperpanjang kontrak Andrea Iannone untuk musim 2019, dan Lorenzo kebetulan juga mengalami konflik dengan Ducati Team. Sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Repsol Honda, Lorenzo punya dua opsi, yakni kembali ke Yamaha lewat Petronas SRT, atau pindah ke Suzuki.

"Pada 2018, kami harus memutuskan tim untuk 2019. 'Proyek Rins' berjalan dengan baik, rider muda bertalenta sukses berkembang, dan kami punya gagasan untuk menjajalnya lagi dengan rider muda lainnya. Kami pikir, 'Usai (Maverick) Vinales dan Rins, mari kita coba satu lagi'," kisah Brivio.

1 dari 3 halaman

Dominasi Joan Mir di Moto3 Bikin Takjub

Dominasi Joan Mir di Moto3 Bikin Takjub

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

Pada tahun yang sama, Mir sendiri tengah menjalani debut di Moto2 usai menjuarai Moto3 2017 dengan gaya dominan. Meski baru menjalani beberapa balapan, rider Spanyol ini sudah berani menyatakan secara publik bahwa ia hanya ingin turun semusim di Moto2 dan bertekad langsung ke MotoGP pada 2019.

Pernyataannya ini membuat Repsol Honda tertarik menjadikannya sebagai pengganti Dani Pedrosa dan bahkan memberinya kesepakatan prakontrak. Namun, saat Suzuki mendekatinya, Mir justru berubah pikiran dan merasa Suzuki bakal lebih cocok untuknya.

"Joan menjuarai Moto3 dengan 10 kemenangan, dan ini bikin saya takjub. Kala itu, kami juga punya opsi menggaet Jorge. Jadi, kami harus pilih salah satu. Tapi ini bukan soal memilih pembalap, melainkan memilih filosofi dan arah mana yang ingin kami tuju: kerja bareng veteran seperti Jorge, atau mengembangkan rider muda?" kisah Brivio.

2 dari 3 halaman

Hati Lebih Pilih Suzuki Ketimbang Honda

Seiring berjalannya waktu, Mir juga makin kompetitif di Moto2, dan Suzuki makin yakin pula ia rider yang spesial. Brivio pun menceritakan proyek Suzuki padanya, namun juga bersikap jujur bahwa tim ini tidaklah sebesar Honda dan Yamaha, dan bahkan mungkin bakal lebih sulit karena motor mereka masih dalam tahap pengembangan.

"Joan suka Suzuki, tapi manajernya bilang ada masalah, karena ia punya opsi dengan Honda. Jadi, saya bertanya langsung pada Joan, 'Apa kau tertarik pada Suzuki, tak peduli kau punya opsi dengan Honda? Jika kau harus memilih antara Suzuki atau Honda, ke mana kau akan pergi?'" ungkap kawan baik Valentino Rossi ini.

"Joan pun bilang, 'Aku ingin pergi ke Suzuki, karena kurasa Suzuki motor yang cocok dengan gaya balap dan tubuhku,' dan saat ia bilang begitu, mata saya langsung terbelalak dan saya berpikir, 'Dia orang yang tepat!'" pungkas Brivio, dan benar saja, bersama Mir, Suzuki akhirnya sukses merebut gelar dunia MotoGP lagi usai 20 tahun penantian.

Sumber: MotoGP