Danilo Petrucci: Virus Corona Bikin Kacau Negosiasi Kontrak

Danilo Petrucci: Virus Corona Bikin Kacau Negosiasi Kontrak
Pebalap Ducati Team, Danilo Petrucci (c) Ducati

Bola.net - Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda di seluruh penjuru bumi, tentunya mengacaukan banyak sektor kehidupan, termasuk sektor olahraga, khususnya MotoGP. Pandemi ini memaksa MotoGP mempersingkat musim balap 2020, yang kemungkinan baru bisa dimulai pada Agustus dan hanya terdiri dari 10 seri.

Musim yang singkat ini pun diyakini Danilo Petrucci bakal mengacaukan negosiasi kontrak antara pebalap dan tim, karena hanya ada sedikit waktu bagi para rider untuk membuktikan diri bahwa mereka layak dipertahankan timnya atau bahwa mereka layak digaet tim-tim yang mereka incar.

"Sudah jelas, untuk menjalani musim yang baik, entah setengah musim atau musim 'mini', saya tak boleh melakukan kesalahan apa pun karena hasil memengaruhi masa depan. Entah apa tekanan saya berkurang atau bertambah dari biasanya. Saya belum memikirkan kontrak karena hanya hasil lah yang valid menentukan masa depan," ujarnya via GPOne.

1 dari 3 halaman

17 Pebalap Harus Susah Payah Buktikan Diri

Nyaris seluruh kontrak pebalap MotoGP akan habis pada akhir tahun nanti, dan sejauh ini hanya lima pebalap yang sudah mengantongi kontrak untuk 2021, dan empat di antaranya bahkan tanda tangan kontrak baru sebelum pandemi ini merebak di mana-mana.

Dengan begitu, 17 pebalap lainnya, termasuk Petrucci, harus berjuang susah payah pada balapan-balapan nanti demi membela tim yang baik dan dapat nilai kontrak yang menjanjikan. Rider Ducati Team ini pun menyebut bahwa kesepakatan yang diambil pada awal tahun tidaklah adil.

"Kami takkan punya banyak kesempatan membuktikan nilai kami yang sesungguhnya, tapi ada beberapa rider yang sudah tanda tangan kontrak untuk 2021 bahkan sebelum musim ini dimulai. Memilih rider sebelum balapan bukan hal yang saya sukai, tapi saya bukan orang yang bikin aturan," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Ingin Bertahan di Ducati

Para pebalap seperti Petrucci pun kini hanya bisa bekerja sekeras mungkin namun juga sekaligus pasrah soal masa depan mereka pada 2021 dan 2022 nanti. Rider berusia 29 tahun ini pun mengaku kecewa tak bisa balapan di Qatar, Argentina, Austin, Le Mans, Mugello, dan Catalunya, yakni trek-trek yang selama ini bersahabat dengannya.

"Saya harus bergerak berdasar 'hukum alam' di paddock. Saya harus siap sejak awal, dan saya kecewa tak bisa memulai musim di trek-trek yang cocok untuk saya. Tapi tentu saya akan bekerja keras dalam balapan yang akan kami mulai sejak Agustus nanti. Saya ingin bertahan di Ducati dan terus memperbaiki diri," tutupnya.