Danilo Petrucci: Tahun yang Gila, dari Tak Dipercaya Sampai Menang Lagi

Danilo Petrucci: Tahun yang Gila, dari Tak Dipercaya Sampai Menang Lagi
Pembalap Ducati Team, Danilo Petrucci (c) Ducati

Bola.net - Pembalap Ducati Team, Danilo Petrucci, memberikan 'cap' kepada MotoGP 2020 sebagai musim yang gila. Tak hanya peta persaingan yang acak, melainkan juga situasinya yang naik-turun, mengingat pada awal musim ia dipastikan terdepak dari Tim Merah dan sempat paceklik hasil baik.

Petrucci pun membuktikan dirinya belum 'habis' usai sukses memenangi balapan MotoGP Prancis di Le Mans, Minggu (11/10/2020), yang diguyur hujan. Ia dan Jack Miller memang menjadi rider yang difavoritkan untuk menang, karena sama-sama andal dalam kondisi basah.

Start ketiga, 'Petrux' sempat melorot ke posisi 5, namun berhasil menyalip empat rider di depannya dan memimpin balapan sampai finis. Ini menjadi podium perdananya tahun ini, sekaligus kemenangan pertamanya sejak MotoGP Italia di Mugello tahun lalu.

1 dari 3 halaman

Semua Soal Perasaan

Petrucci pun mengatakan bahwa karkas ban belakang Michelin terbaru yang lebih lunak tahun ini sungguh membuatnya kesulitan. Namun, usai mengutak-atik setup dan elektronik di Emilia Romagna, ia mulai tampil kompetitif di Catalunya. Tren ini pun ia lanjutkan di Le Mans.

Uniknya, rider berusia 30 tahun ini juga mengaku sempat kecewa hujan turun tepat saat semua rider sudah bersiap di grid, karena ia merasa bisa kompetitif dalam kondisi kering. Namun, mengingat ia rider yang sangat dikenal andal dalam kondisi basah, Petrucci bertekad mencoba.

"Awal musim ini sangat sulit, tapi percaya diri usai Barcelona, dan saya tiba di sini dengan keinginan naik podium. Dalam kondisi basah, semua soal perasaan. Tapi hal macam ini tak terjadi dalam kondisi kering. Anda cepat dalam kondisi basah karena, meski saya andal di kondisi ini, semua rider MotoGP tampil baik dalam kondisi apa pun," ujarnya via Crash.net.

2 dari 3 halaman

Bukti Petrucci Rider yang Andal

Petrucci pun mengaku sangat senang bisa kembali membuktikan bahwa dirinya memang layak dipertahankan di MotoGP, usai nyaris tersingkir ke WorldSBK. Kemenangan ini sekaligus membuktikan bahwa Ducati salah telah mendepaknya dan Red Bull KTM Tech 3 tepat telah menggaetnya.

"Ini tahun yang gila, karena saat musim belum dimulai, saya sudah kehilangan tempat di Ducati, dan saya merasa tak seorang pun memercayai saya. Tapi kemudian ada pergerakan dan orang lain percaya pada saya. Terima kasih kepada tim saya dan semua orang yang selalu percaya pada saya, percaya bahwa saya memang andal dalam mengendarai motor. Ini bukti saya memang bisa menang di MotoGP," pungkasnya.

Kini, Petrucci melesat naik ke peringkat 10 pada klasemen pembalap dengan 64 poin, hanya tertinggal lima poin dari rider Red Bull KTM Tech 3 yang posisinya akan ia gantikan musim depan, Miguel Oliveira.

Sumber: Crashnet