Danilo Petrucci: Tadinya Bukan Siapa-Siapa, Kini Bela Ducati

Danilo Petrucci: Tadinya Bukan Siapa-Siapa, Kini Bela Ducati
Danilo Petrucci (c) Ducati

Bola.net - - Perjalanan Danilo Petrucci menuju MotoGP memang merupakan kisah tak biasa. Mengawali karier di ajang Superstock yang jarang dilirik oleh tim-tim MotoGP, Petrucci kini justru menjadi salah satu rider yang mengancam di grid dan mulai tahun depan berstatus sebagai rider tim pabrikan Ducati Corse.

Petrucci yang merupakan juara Superstock Italia dan runner up FIM Superstock 1000 pada 2011, merupakan test rider Ducati untuk proyek WorldSBK mereka pada tahun yang sama. Pada 2012, ia secara mendadak mendapat kesempatan turun di MotoGP, namun sekadar mendapatkan motor CRT dari Ioda Racing Team.

Hasil yang kurang baik sempat membuatnya frustrasi dan yakin dirinya bakal pensiun dini dalam usia 24 tahun pada akhir 2014. Meski begitu, nasibnya berubah total saat mendapat tawaran dari Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti untuk turun di MotoGP 2015.

"Saat Francesco menelepon saya empat tahun lalu pada akhir September, saya sudah dalam tahap menghadapi fakta bahwa saya takkan balapan di MotoGP lagi, dan saya pikir takkan ada tempat bagi saya," kisah rider Italia ini kepada Motorsport Total.

1 dari 2 halaman

Prestasi Terus Menanjak

Petrucci tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mengendarai Desmosedici GP14, ia sukses finis kedua di Inggris, yang menjadi podium perdananya di MotoGP. Ia pun terlihat menangis haru saat finis ketiga dan naik podium di Mugello, Italia tahun lalu, serta melakukan gebrakan dengan bertarung sengit melawan Valentino Rossi di Belanda.

"Tak ada yang menyangka saya bakal meraih podium pertama saya pada 2015, begitu juga podium di Mugello tahun lalu, bertarung dengan Vale di Assen, di mana saya bahkan punya peluang besar untuk menang," ungkap pebalap yang juga tergabung dalam kepolisian Italia ini.

Pada 2017 meraih empat podium, Petrucci hanya meraup satu podium tahun ini. Meski begitu, secara umum hasilnya justru lebih baik. Ia menduduki peringkat 8 pada klasemen pebalap dengan 144 poin, 20 poin lebih banyak ketimbang tahun lalu. Membela tim pabrikan tahun depan, ia pun lebih bersemangat membidik kemenangan perdananya.

"Saya puas karena tahun keempat bersama tim ini adalah tahun terbaik. Tahun lalu saya memang meraih lebih banyak podium, tapi tahun ini mustahil dan saya kehilangan podium dua kali di lap terakhir. Tapi saya tak menyimpan foto podium di rumah saya, karena saya masih menunggu kemenangan pertama," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Semua Berkat Jasa Pramac

Semua Berkat Jasa Pramac

Danilo Petrucci dan Pramac Racing (c) Pramac Racing

Petrucci juga menyatakan bahwa petualangan bersama Pramac sangatlah menyenangkan. "Mereka telah membantu saya berkembang, baik sebagai rider maupun manusia. Saya sangat sedih harus meninggalkan mereka, tapi saya senang punya karier seperti ini. Saya akan merindukan mereka semua," tuturnya.

Ia juga mengaku sangat berterima kasih atas jasa-jasa Guidotti. "Pada 2014, saya bukan siapa-siapa, dan kini saya ada di tim pabrikan. Saya harus berterima kasih kepada Pramac, terutama kepada Francesco, yakni orang pertama yang menyadari talenta saya," pungkasnya.