
Bola.net - Pebalap LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow, memang belum pernah bertarung sengit memperebutkan gelar dunia di MotoGP bersama rider-rider seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, maupun Andrea Dovizioso. Namun, ia memiliki jumlah penggemar yang tak sedikit lho.
Hal ini tak terlepas dari karakter Crutchlow baik di dalam maupun luar lintasan. Di dalam lintasan, rider Inggris ini dikenal punya perilaku 'menang atau tidak sama sekali' dan pantang menyerah dalam merebut hasil terbaik.
Di luar lintasan, ia dikenal sebagai rider yang blak-blakan dan selalu bicara apa adanya, namun karakternya yang satu ini justru kerap mengundang tawa karena kata-kata pilihannya selalu mengandung humor.
Advertisement
Tahun 2020 pun akan jadi musim ke-10 Crutchlow di ajang MotoGP, dan meski akan menginjak usia 35 tahun pada Oktober nanti, ia mengaku belum bertekad pensiun dan motivasinya justru kini lebih tinggi dari sebelum-sebelumnya.
Berikut fakta-fakta unik soal Cal Crutchlow pebalap LCR Honda Castrol yang dicintai banyak penggemar MotoGP.
Ogah Latihan Motor di Luar Arena Balap
Crutchlow mengaku tak suka-suka amat naik motor di luar arena balap. Hal ini pun terbukti dari metode latihannya yang berbeda dari pebalap MotoGP kebanyakan ketika mereka berada di rumah.
Ketika rider-rider lain justru giat latihan motocross, flat track, supermoto, dan minibike demi tetap 'ingat' rasanya mengendarai motor, Crutchlow justru ogah melakukannya dan lebih memilih latihan naik sepeda dan latihan di gym saja.
Menurutnya, latihan naik sepeda sudah cukup bisa membantunya menjaga konsentrasi, dan menyebut latihan motor justru lebih berbahaya karena risiko cederanya cukup tinggi.
Pernah Jadi Juara Dunia
Crutchlow boleh jadi belum pernah jadi juara dunia di ajang Grand Prix, namun ia mengantongi satu gelar dunia lho, Bolaneters. Gelar tersebut ia raih di kejuaraan World Supersport pada 2009, saat ia membela Yamaha.
Datang dari Ranah Superbike
Setelah jadi juara di World Supersport, Crutchlow bertahan di Yamaha, namun naik kelas ke WorldSBK pada 2010. Ia pun sukses meraih tiga kemenangan, dua di antaranya merupakan kemenangan ganda di Donington Park, Inggris. Ia pun mengakhiri musim di peringkat kelima.
Uniknya, performanya dilirik oleh Monster Yamaha Tech 3, yang ingin menurunkannya di MotoGP 2011. Tanpa pikir panjang, Crutchlow pun mengambil langkah berani dengan menerima tawaran tersebut, ketika rider-rider WorldSBK lainnya justru menolaknya.
Suka Bicara Blak-blakan
Crutchlow dikenal dengan karakternya yang blak-blakan, dan akan mengutarakan pikirannya tanpa harus repot-report bersikap diplomatis. Jika tak menyukai sesuatu hal yang ada di MotoGP, maka ia akan mengucapkannya tanpa tedeng aling-aling.
Ia pun mengonfirmasi hal ini dalam wawancaranya dengan Crash.net. "Saya hanya tak pernah mau bohong. Jika ditanya, saya akan menjawabnya dengan kebenaran, saya rasa itu penting. Saya tak suka berbohong atau mengatakan sesuatu yang tak jujur. Semua orang berhak punya pendapat," ujarnya.
Berstatus Rider 'Pabrikan' Honda
Crutchlow boleh jadi merupakan rider yang membela LCR Honda yang berstatus tim satelit, namun ia sejatinya merupakan rider dengan status 'pabrikan' Honda Racing Corporation (HRC), karena kontraknya terikat dengan pabrikan Sayap Tunggal, bukannya LCR.
Hal ini pun terbukti dengan segala perangkat balap yang ia terima dari HRC. Motor RC213V yang ia terima selalu spek terbaru seperti milik duet pebalap Repsol Honda, dan ia terlibat langsung dalam pengembangan motor tersebut di setiap tahunnya.
Banyak Rival yang Jadi Temannya
Meski suka blak-blakan, Crutchlow justru merupakan salah satu rider yang tak benar-benar punya musuh di luar lintasan. Nyaris semua pebalap MotoGP berteman baik dengannya, dan tak sedikit rider yang lebih memilih Crutchlow sebagai tandem impian mereka.
Salah satu rider yang paling dekat dengan Crutchlow adalah rider Pramac Racing, Jack Miller. Saking dekatnya, Miller bahkan memiliki kamar tidur sendiri di rumah Crutchlow yang terletak di Isle of Man, Inggris, meski Miller lebih sering tinggal di Andorra dan Australia.
Nyaris Jadi Pemain Sepak Bola
Siapa sangka bahwa Crutchlow terlambat suka pada motor? Ketika rider-rider lain menyukai motor sejak usia 3-5 tahun, Crutchlow baru tertarik jadi pebalap motor saat berusia 11 tahun, karena sebelumnya lebih tertarik jadi pemain sepak bola.
Ia bahkan sempat ikut trial tim sepak bola Coventry City dan Aston Villa, namun batal jadi pemain profesional karena mengalami cedera lutut. "Saya selalu suka motor, tapi saya terlambat mulai balapan. Saya main sepak bola dengan level yang baik, tapi saya sering cedera lutut," ujarnya.
Video: Kalahkan Rossi-Marquez, Bagnaia Menangi MotoGP Virtual Race
Baca Juga:
- 'Jika Valentino Rossi Masih Bahagia, Mengapa Tak Lanjut Saja?'
- 'Fabio Quartararo Akhirnya Punya Kans Buktikan Talenta di MotoGP'
- Ogah Balapan Lagi, Jorge Lorenzo Sudah Jauh dari Status 'Pebalap'
- Lorenzo: Saya Bangga Pernah Menang dan Kalah dari Rossi
- 10 Potret Adriana, Istri Cantik Eks Rider MotoGP Casey Stoner
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 13 April 2020 09:40
Belum Podium, Marc Marquez Puas Konsistensinya di MotoGP Virtual Race
-
Otomotif 13 April 2020 09:30
-
Otomotif 11 April 2020 12:50
Berubah Pikiran, Cal Crutchlow Ingin Tetap Balapan di MotoGP 2021
-
Otomotif 11 April 2020 08:56
Marc Marquez: Video Game atau Balapan Nyata, Saya Ingin Menang!
-
Otomotif 11 April 2020 08:35
Alex Marquez: Bagnaia-Quartararo Lawan Terberat di MotoGP Virtual Race
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 21:26
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...