
Bola.net - Kepala mekanik legendaris, Jeremy Burgess menjalani wawancara bersama media Prancis, GP-Inside pada hari Selasa (19/11) untuk membeberkan sedikit detail perpisahannya dengan Valentino Rossi.
Di sela-sela MotoGP Valencia, Spanyol beberapa waktu lalu, Rossi memutuskan hubungan kerjasamanya dengan Burgess yang telah terjalin sejak tahun 2000. Mulai musim depan, Burgess digantikan oleh Silvano Galbusera.
"Saya tahu momen ini akan datang, namun saya tak menduga secepat ini. Vale butuh perubahan besar untuk kembali ke level yang ia mau. Ia tahu ini bagai berjudi, namun ia ingin mencoba. Dari sudut pandang itu, saya paham dan menghormati keputusannya. Semoga perubahan ini berhasil," ujar Burgess.
Pria asal Australia ini yakin bahwa Rossi sudah tak lagi berada di puncak performa. Meski begitu, Burgess yakin pebalap berusia 34 tahun itu akan tetap berusaha keras untuk kembali tampil kompetitif.
"Dalam diri Vale ada informasi yang tak 'datang' dengan cepat seperti biasanya. Di Australia, kami menyebutnya 'preservation gene', yang biasa terjadi pada orang berusia 30an dan membuatnya merasa lebih lemah. Inilah yang dialami Vale. Ia ingin meraih batasan melebihi kemampuannya," tutup Burgess.
Bersama Burgess, Rossi sukses meraih tujuh gelar dunia kelas tertinggi. Sebelum bekerja sama dengan Rossi, Burgess juga pernah meraih gelar dunia bersama Freddie Spencer, Wayne Gardner dan Mick Doohan. (gpi/mgp/kny)
Di sela-sela MotoGP Valencia, Spanyol beberapa waktu lalu, Rossi memutuskan hubungan kerjasamanya dengan Burgess yang telah terjalin sejak tahun 2000. Mulai musim depan, Burgess digantikan oleh Silvano Galbusera.
"Saya tahu momen ini akan datang, namun saya tak menduga secepat ini. Vale butuh perubahan besar untuk kembali ke level yang ia mau. Ia tahu ini bagai berjudi, namun ia ingin mencoba. Dari sudut pandang itu, saya paham dan menghormati keputusannya. Semoga perubahan ini berhasil," ujar Burgess.
Pria asal Australia ini yakin bahwa Rossi sudah tak lagi berada di puncak performa. Meski begitu, Burgess yakin pebalap berusia 34 tahun itu akan tetap berusaha keras untuk kembali tampil kompetitif.
"Dalam diri Vale ada informasi yang tak 'datang' dengan cepat seperti biasanya. Di Australia, kami menyebutnya 'preservation gene', yang biasa terjadi pada orang berusia 30an dan membuatnya merasa lebih lemah. Inilah yang dialami Vale. Ia ingin meraih batasan melebihi kemampuannya," tutup Burgess.
Bersama Burgess, Rossi sukses meraih tujuh gelar dunia kelas tertinggi. Sebelum bekerja sama dengan Rossi, Burgess juga pernah meraih gelar dunia bersama Freddie Spencer, Wayne Gardner dan Mick Doohan. (gpi/mgp/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 19 November 2013 18:00
Ikuti Jejak Rossi, Espargaro Turunkan Tim di Kejuaraan Spanyol
-
Otomotif 19 November 2013 15:00
-
Otomotif 19 November 2013 11:00
-
Otomotif 13 November 2013 19:00
-
Liga Italia 13 November 2013 15:10
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 12:15
-
Otomotif 21 Maret 2025 12:10
-
Otomotif 21 Maret 2025 12:09
-
Otomotif 21 Maret 2025 12:09
-
Otomotif 21 Maret 2025 12:09
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 11:45
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...