Bukan Michelin: Pramac Sebut Absennya Marc Marquez Bikin MotoGP Sengit

Bukan Michelin: Pramac Sebut Absennya Marc Marquez Bikin MotoGP Sengit
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti, mengaku berbeda pendapat dengan kebanyakan rider MotoGP yang menuduh ban belakang baru Michelin sebagai faktor utama yang membuat persaingan pada 2020 menjadi acak dan lebih sengit. Lewat GPOne, Kamis (7/1/2021), Guidotti justru menudingkan jari kepada absennya Marc Marquez.

Marquez, yang absen sejak awal musim akibat cedera lengan, dinilai banyak pihak membuat persaingan menjadi seru sepanjang 2020. Namun, mayoritas pembalap kompak membantah teori ini, dan justru menyatakan bahwa ban baru Michelin yang menyediakan grip kelewat tinggi sebagai biang keladi utama acaknya peta persaingan.

Rider yang paling vokal menyuarakan opini ini adalah Andrea Dovizioso, yang pada 2020 duduk di peringkat 4 usai jadi runner up tiga kali beruntun. Namun, Guidotti tak sepakat, karena menurutnya, saat Marquez masih sehat dan ikut balapan pun, rider-rider lain juga bergantian mengisi posisi finis di belakangnya.

1 dari 3 halaman

'2019 Juga Sudah Acak Jika Marc Marquez Dihapus'

Pada 2019, Marquez jadi juara dengan 12 kemenangan dan enam kali finis kedua. Secara teori, andai ia dicoret dari persaingan kala itu, tujuh rider bisa dinyatakan meraih kemenangan dan sembilan rider naik podium. Sementara itu, selama Marquez absen pada 2020, terdapat sembilan pemenang dan 14 rider yang berhasil naik podium.

"2020 jelas musim yang tak biasa, karena kami hanya balapan di sedikit trek, dan sering dua kali di trek yang sama. Pada 2019, Marc meraih gelar dengan jumlah poin dua kali lipat dari Maverick Vinales di peringkat 3. Jika Anda menghapus Marc, rider lain tetap bergantian naik podium, bahkan selama bertahun-tahun," ujar Guidotti.

"Marc satu-satunya rider fenomenal, itulah yang dikatakan oleh klasemen, bukan saya. Kita bicara soal rider yang meraih enam gelar dalam tujuh tahun. Ini bukan opini, melainkan analisa fakta. Jika Anda menghapus Marc dari persaingan, maka ragam rider yang sejatinya ada di depan jadi sangat terlihat jelas," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

KTM Juga Punya Peran Penting

Atas alasan ini, Guidotti yakin ban Michelin hanya jadi kambing hitam para rider sepanjang 2020. Namun, ia juga tak memungkiri bahwa Dovizioso adalah rider yang paling terdampak oleh grip ban belakang yang tinggi, yakni faktor yang membuat Ducati miliknya jadi sulit memiliki corner speed sebaik musim-musim sebelumnya.

"Jadi, Michelin bukan biang keladi. Soal itu, tak diragukan lagi. Jujur saja, kecuali beberapa kasus yang jarang seperti Dovi, saya rasa ban baru tidak terlalu mengganggu urutan klasemen. Absennya Marc lah yang bikin sembilan rider punya kans menang dan (lima) lainnya naik podium," tutur pria Italia ini.

Ia juga menyatakan kompetisi yang sengit pada 2020 juga disebabkan lonjakan performa KTM. "Sebagai tambahan, KTM juga mengalami kemajuan besar. Kita lihat saja tahun ini, saya harap kami bisa balapan di lebih banyak trek dan kalender balap berjalan seperti rencana, terutama di Eropa," pungkas Guidotti.

Sumber: GPOne