Bos Tech 3: Sikap Berubah, Johann Zarco Kini Sulit Diatur

Bos Tech 3: Sikap Berubah, Johann Zarco Kini Sulit Diatur
Johann Zarco (c) AFP

Bola.net - - Pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal belakangan ini blak-blakan soal penurunan Johann Zarco di lima seri belakangan. Kepada Motor Sport Magazine, Poncharal yakin ada perubahan sikap dan mentalitas pada rider Prancis tersebut, yang memengaruhi performanya di lintasan.

Tahun lalu, Zarco sukses menggebrak MotoGP sebagai debutan, meraih tiga podium, menjadi rider tim satelit terbaik, sampai dijagokan merebut gelar dunia 2018. Meski begitu, hasil Zarco sejak MotoGP Italia merosot dan ia kesulitan masuk lima besar. Poncharal yakin perubahan dalam diri Zarco lah yang jadi penyebab, bukan kurangnya dukungan teknis dari Yamaha.

"Seseorang bilang Johann menuduh teknisi suspensinya, tapi ini teknisi yang juga membantunya merebut pole dan podium. Jadi ini omong kosong. Kini ia orang yang berbeda, lebih sulit diatur. Tahun lalu ia tak pernah mengeluhkan motor, meski kami tak punya perangkat yang dimiliki tim pabrikan. Tapi kini ia mulai mengeluh, dan ini menunjukkan kelemahan," ujarnya.

1 dari 3 halaman

Perubahan Sikap

Perubahan Sikap

Johann Zarco (c) Tech 3
Poncharal pernah menangani rider-rider dengan nama besar seperti Cal Crutchlow, Pol Espargaro, Bradley Smith dan Ben Spies, yang diakui pernah mengeluhkan kurangnya dukungan teknis dari Yamaha. Zarco diakui Poncharal tak pernah melakukan hal ini tahun lalu, namun mulai berubah tahun ini.

"Tahun lalu, ia bilang, 'jangan cemas, yang kupunya sudah cukup untuk menang.' Sejak Mugello (tahun ini), keluhan dimulai, meski situasinya tidak buruk-buruk amat. Di Jerman, ia gagal masuk Q2 dengan margin 0,087 detik, jadi itu kan bukan bencana!" ungkap Poncharal.
2 dari 3 halaman

Anti-klimaks Misi Suci

Anti-klimaks Misi Suci

Johann Zarco (c) AFP
Poncharal pun meyakini bahwa seri kandang Zarco, MotoGP Prancis pada Mei lalu merupakan awal dari penurunan performa Zarco. Dalam pekan balap itu, ia sukses merebut pole dan sangat percaya diri bisa meraih kemenangan. Nyatanya, ia justru terjatuh di Lap 8 dan gagal finis.

"Johann selalu bekerja maksimal, tapi di Le Mans tahun ini ia sangat ingin menang sampai rasa-rasanya seperti misi suci, hingga ia kehilangan strategi biasanya. Ia terjatuh dan saya langsung sadar kecelakaan itu lebih dari sekadar kecelakaan biasa," tutur Poncharal.
3 dari 3 halaman

Si Ayam Jago Prancis

Si Ayam Jago Prancis

Johann Zarco (c) Tech 3
Pria Prancis ini pun meyakini, fakta bahwa Zarco kesulitan mengalahkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales tahun ini membuatnya frustrasi. "Tahun lalu, ia rookie, jadi saat hasilnya menurun, tak masalah. Tahun lalu ia mengalahkan tim pabrikan Yamaha, dan kini ia tidak, jadi ini masalah baginya," lanjutnya.

"Ia mulai menjadi seperti ayam jago Prancis. Ia jadi kelewat bangga dan kini si ayam jago bangga ini agak kecewa, karena ia masih ingin jadi yang paling jago namun yang lain mulai mengalahkannya. Beberapa seri terakhir tidak berjalan baik, tapi sama dengan tahun lalu," pungkas Poncharal. [initial]