Bos Suzuki Menyesal Batal Gaet Johann Zarco

Bos Suzuki Menyesal Batal Gaet Johann Zarco
Johann Zarco (c) AFP

Bola.net - - Bukan rahasia lagi Johann Zarco sempat menjadi kandidat utama pengganti Maverick Vinales di Suzuki Ecstar untuk MotoGP 2017. Bahkan, ia sempat menjalani uji coba tertutup di atas GSX-RR di Sirkuit Suzuka, Jepang pada Juni 2016. Sayang, hubungan kerjasama antara dua belah pihak batal karena Suzuki akhirnya lebih memilih Alex Rins.

Batal ke Suzuki, Zarco yang merupakan juara dunia Moto2 2015-2016 pun membela Monster Yamaha Tech 3. Meski hanya mengendarai motor tim satelit yang ala kadarnya, ia justru menggebrak sepanjang 2017. Ia sukses mengumpulkan dua pole dan tiga podium, serta konsisten mengacak-acak persaingan papan atas.

Dalam wawancaranya bersama Motomatters, Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio pun tak malu mengaku dirinya menyesal batal merekrut Zarco. Padahal, merekrut rider Prancis ini memungkinkan pihaknya untuk meneruskan perkembangan positif yang telah dibangun Vinales dan Aleix Espargaro selama 2015-2016.

Johann Zarco (c) AFPJohann Zarco (c) AFP

"Tentu saya menyesal. Saya sering dapat pertanyaan ini. Melihat apa yang dilakukan Johann saat ini, jujur saja bikin saya kepikiran. Tapi saya juga senang melihatnya, karena kami menghabiskan waktu sepekan di Jepang saat ia uji coba bersama kami. Ia dan Laurent Fellon (manajer Zarco) adalah orang-orang baik," tutur Brivio.

Pria asal Italia ini pun mengaku takjub pada attitude Zarco baik di dalam maupun luar lintasan. Di dalam lintasan, ia dikenal sebagai rider agresif dan tak kenal takut melawan para rider dengan nama-nama besar, sementara di luar lintasan, ia dikenal sebagai pribadi yang pendiam, tak suka sesumbar dan fokus pada tugasnya sendiri.

"Johann dan Laurent benar-benar hidup demi balap motor. Johann paham sejarah balap, bahkan era sebelum ia lahir. Ia belajar. Ia hidup untuk itu, berlatih untuk itu. Johann bagai rider dari era lain, dan ini bukan hanya soal ia tahu logo, pemasaran dan kehidupan sosial dari era itu, melainkan juga perspektifnya. Banyak sekali faktor pendukungnya," tutup Brivio.