Bos Honda: Marquez Rendah Hati, Tidak Sok 'Superstar'

Bos Honda: Marquez Rendah Hati, Tidak Sok 'Superstar'
Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - - Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig menyatakan bahwa Marc Marquez memang layak mendapatkan gelar dunia MotoGP 2018, yang kemungkinan bisa dikunci di Sirkuit Twin Ring, Motegi akhir pekan ini. Puig yakin bahwa Marquez punya segala faktor untuk menjadi rider terhebat sepanjang masa.

Dalam pekan balap di Motegi, Marquez hanya harus finis di depan Dovizioso demi mengunci gelar dunia. Dengan begitu, ia akan merebut gelar dunianya yang kelima di kelas tertinggi, yang juga akan menjadi gelar dunianya yang ketujuh di arena Grand Prix.

Puig, yang selama ini dikenal sebagai mentor Dani Pedrosa, mengaku kagum pada Marquez, tak hanya soal talentanya sebagai pebalap, melainkan juga mentalitas dan karakternya di luar lintasan.

1 dari 2 halaman

Bukan Superstar, Bukan Diva

"Saya rasa semuanya dimulai dari skill. Ia punya talenta hebat. Tapi Anda harus paham bahwa ia bukan 'superstar'. Ia hanya orang normal, dan ia rendah hati. Ia juga cukup cerdas untuk mau mendengarkan masukan orang lain. Jadi ia punya kombinasi antara rendah hati dan cerdas," ungkapnya kepada MotoGP.com.

"Ia mendengarkan Anda tak hanya untuk menghormati Anda, tapi juga untuk belajar sesuatu. Ia memang cerdas, tapi ia sama seperti orang normal lainnya. Ia bukan 'diva', dan orang macam dia sangat sulit ditemukan dalam ajang olahraga dengan level setinggi ini," lanjut Puig.

2 dari 2 halaman

Santai Antisipasi Marquez vs Lorenzo

Puig juga meyakini bahwa karakter Marquez tak mungkin menimbulkan cekcok dengan calon tandemnya musim depan, Jorge Lorenzo. Pria asal Spanyol ini memprediksi keduanya akan bersaing sengit demi merebut gelar, namun yakin timnya bisa mengendalikan situasi bila ketegangan terjadi di antara keduanya.

"Tentu Jorge akan memotivasi Marc dan rider lain. Bahkan mungkin ia akan mendorong Marc ke level yang lebih tinggi. Saya rasa orang lupa era balap pada tahun 70-80an, di mana para rider bertarung dengan gila dan saling bersenggolan, tapi kemudian mereka mengobrol dan minum bareng!" ujarnya.

"Kini, pertarungan di lintasan akan dibicarakan di paddock selama tiga bulan dan semuanya dibesar-besarkan. Jadi saya rasa kami paham mereka pasti akan bertarung, tapi saya harap ada kesepakatan tersendiri untuk saling menghormati," pungkas Puig.