
Bola.net - - Menjelang musim baru, pebalap Estrella Galicia 0,0 Marc VDS Moto2, Alex Marquez punya motivasi yang jauh lebih tinggi dalam meraih gelar dunia. 2019 akan menjadi tahun kelimanya turun di kelas balap intermediate, dan adik Marc Marquez ini belum mau menyerah dalam meraih target utamanya.
Marquez yang merupakan juara dunia Moto3 2014, sempat terpuruk selama dua musim pertamanya di Moto2, namun bangkit pada 2017 dan menduduki peringkat keempat dengan enam podium dan tiga kemenangan. Ia kembali duduk di peringkat yang sama tahun lalu, juga meraih enam podium, namun malah mengalami paceklik kemenangan. Tahun ini, semangatnya pun terlecut.
"Saya belum berhasil mencapai target sejak pertama kali tiba di Moto2, yakni meraih gelar dunia. Tapi masa saya belum habis. Kami masih punya banyak hal untuk dikerjakan dan saya harap kesuksesan akan datang. Saya ingin bisa memperbaiki kelemahan tahun lalu, tak melakukan kesalahan pada momen penting, lebih fokus dan tenang, serta lebih menikmati prosesnya," ujarnya lewat rilis resmi tim.
Advertisement
Ogah Terlena Jadi Kandidat
Marquez pun menjadi salah satu rider yang digadang-gadang bakal ikut sengit memperebutkan gelar tahun ini, namun rider 22 tahun ini menolak terlena. Ia yakin, mesin baru dari Triumph akan membuat peta persaingan kian acak dan tak terprediksi.
"Saya akan mempersiapkan diri dengan baik untuk meraihnya. Apakah saya akan jadi favorit juara? Setelah 4-5 balapan, baru kita lihat. Lagipula tahun ini kami akan punya mesin baru, jadi bakal sangat penting untuk melihat siapa yang lebih siap dan memanfaatkan situasi lebih baik," ungkap El Pistolas.
Sahabat Jadi Tandem Baru
Naiknya Joan Mir ke MotoGP pun membuat Marquez memiliki tandem baru, yakni Xavi Vierge. Uniknya, mereka merupakan sahabat kental, kerap berlatih sekaligus liburan bersama. Marquez pun yakin hubungan mereka akan 'diuji' musim ini. Meski begitu, ia menginginkan rivalitas yang sehat bila mereka sama-sama sengit memperebutkan gelar dunia.
"Saya senang karena tandem saya sangat kuat. Xavi tahu ia punya peluang besar dan ia sangat termotivasi. Jelas ia akan menjadi salah satu rival utama saya. Ia punya performa pengereman yang sangat baik dan punya kecepatan tikungan yang tinggi. Ia merupakan spesialis dalam menyerang di tikungan, dan inilah hal yang bisa saya pelajari darinya," ujar Marquez.
"Saya sudah mengenal Xavi sejak lama. Kami punya hubungan yang sangat baik, dan ini tak perlu berubah. Kami bukan anak-anak berusia 10 tahun lagi, dan kami takkan berkelahi. Untungnya, 90% waktu yang kami habiskan tak hanya kami gunakan untuk membicarakan motor, tapi juga soal hidup. Jelas akan ada rivalitas jika kami memperebutkan gelar, tapi rivalitas itu harus sehat dan membuat kami berkembang," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 29 Januari 2019 11:06
Petronas Yamaha: Merendah Jalani Debut MotoGP, Tetap Ambisius
-
Otomotif 28 Januari 2019 12:00
Jelang MotoGP 2019, Petronas Yamaha SRT Diluncurkan di Malaysia
-
Otomotif 22 Januari 2019 10:55
-
Otomotif 17 Januari 2019 15:20
-
Otomotif 17 Januari 2019 11:40
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:52
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 08:51
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 08:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:39
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:37
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...