Bersyukur Pernah Bela Honda, Johann Zarco Siap Garang di Ducati

Bersyukur Pernah Bela Honda, Johann Zarco Siap Garang di Ducati
Pebalap Reale Avintia Racing, Johann Zarco (c) Avintia Racing

Bola.net - Meski batal membela Repsol Honda di MotoGP 2020, Johann Zarco mengaku tetap bersyukur sempat mendapat kesempatan membela LCR Honda di tiga seri terakhir musim ini. Kepada MotoGP.com, Zarco menyebut tiga balapan tersebut membuatnya kembali percaya diri.

Usai kesulitan membela KTM, Zarco menemukan dirinya kompetitif di atas Honda RC213V versi 2018 milik Takaaki Nakagami yang cedera. Ia finis ke-13 di Australia dengan cuaca sulit, tampil garang di Malaysia meski tertabrak Joan Mir, dan kompetitif di Valencia meski bannya selip.

"Tiga balapan di atas Honda berhasil menghilangkan beberapa keraguan, mengingat saya sempat sulit meraih hasil baik. Kembali merasa nyaman dan berpuas diri atas kinerja saya, membuat saya merasa yakin bahwa semua akan baik-baik saja," ungkap rider Prancis ini.

1 dari 2 halaman

Kagum Performa Honda

Saat diminta membela LCR Honda, juara dunia Moto2 2015-2016 ini langsung merasa bisa tampil lebih baik ketimbang saat masih di KTM. Performanya yang apik di atas RCV pun membuatnya optimistis bisa kembali garang di atas Ducati bersama Reale Avintia Racing tahun depan.

"Saya tahu Honda merupakan motor yang baik. Motor ini punya stabilitas yang tepat, baik dalam cara kerjanya maupun teknisnya, dan ini semua membuat saya lebih fokus pada cara berkendara dan menemukan perasaan sebagai rider papan atas," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Bidik 10 Besar Dulu, Kemudian Podium

Mengendarai Desmosedici GP19 dengan dukungan teknis yang lebih baik dari Ducati, Zarco pun mengaku bertekad konsisten bertarung di posisi 10 besar. Jika berhasil, maka ia akan menaikkan targetnya menjadi podium pada paruh kedua musim 2020 mendatang.

"Target saya musim depan harus lebih baik, meski saya baru menjalani musim yang sulit. Kembali ke posisi 7-10 besar bakal bagus. Untuk saat ini, lebih baik membidik target yang lebih realistis, dan setelahnya barulah membidik podium atau kemenangan," tutupnya.