'Berat Bagi Suzuki Lepas Johann Zarco demi Gaet Alex Rins'

'Berat Bagi Suzuki Lepas Johann Zarco demi Gaet Alex Rins'
Johann Zarco (c) Reale Avintia

Bola.net - Eks Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, akhirnya secara gamblang mengakui bahwa Suzuki sejatinya memang sempat memiliki kontrak dengan Johann Zarco untuk bekerja sama di MotoGP 2015 lalu. Sayangnya, pada momen-momen terakhir, kontrak tersebut terpaksa tak ditaati agar Suzuki bisa menggaet Alex Rins.

Usai Maverick Vinales merebut podium dan kemenangan pada 2016, Suzuki diketahui ingin mempertahankannya. Tapi rider Spanyol itu justru pindah ke Yamaha. Andrea Iannone pun digaet menggantikannya. Awalnya, The Maniac akan ditandemkan dengan Aleix Espargaro. Tapi Suzuki merasa proyek rider muda seperti Vinales lebih menarik.

Alhasil, Espargaro didepak, dan Suzuki punya dua opsi rider muda sebagai penggantinya, yakni Zarco dan Rins. Zarco bahkan sempat mendapatkan kesempatan mengendarai GSX-RR dalam uji coba tertutup di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada 2016, yakni dalam perjalanan merebut gelar dunianya yang kedua di Moto2.

1 dari 3 halaman

Sempat Membantah Punya Kontrak dengan Johann Zarco

Sempat Membantah Punya Kontrak dengan Johann Zarco

Alex Rins dan Johann Zarco saat masih di Moto2. (c) AFP

Kala itu, Suzuki membantah pihaknya sudah tanda tangan kontrak dengan Zarco, dan menegaskan bahwa uji coba itu sekadar bagian dari kesepakatan 'prakontrak'. Namun, kini Brivio menyatakan rider Prancis itu memang sudah punya kontrak dengan Suzuki, namun dibatalkan pada momen-momen terakhir demi memberi jalan pada Rins.

"Sejak 2014, kami sudah memulai program rider muda, dan kami menyepakati kontrak dengan Johann saat ia masih di Moto2. Jadi, pada tahun terakhirnya di Moto2, ia sejatinya sudah punya kontrak dengan Suzuki. Jadi, kami harus mengorbankan Aleix demi memilih Johann atau Alex," beber Brivio kepada MotoGP.com, Senin (25/1/2021).

Kala itu, Rins juga menjadi salah satu pesaing berat Zarco di Moto2. Pada akhir musim, Rins pun menduduki peringkat runner up, dan Zarco menjadi juara dunia. Namun, Suzuki akhirnya lebih memilih Rins karena lebih muda dari Zarco. "Ini keputusan yang sangat sulit, namun akhirnya kami pilih Alex," ungkap Brivio.

2 dari 3 halaman

Sempat Banjir Kritik di MotoGP 2017

Sempat Banjir Kritik di MotoGP 2017

Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins (c) Suzuki

Uniknya, keputusan Suzuki ini membuat mereka dilempari banyak kritik tajam dari berbagai pihak pada 2017. Pasalnya, Zarco yang memutuskan membela Monster Yamaha Tech 3 justru tampil sangat kompetitif, sementara Rins harus terseok-seok dan bahkan dirundung cedera pergelangan tangan dan kaki.

"Pada 2017, keputusan kami ini bikin kami banjir kritik, karena Johann pergi ke Tech 3 Yamaha dan tampil sangat kuat. Ia kerap naik podium, sementara Alex tak beruntung dan bermasalah. Hasil musim itu memang sangat mengecewakan. Alex sungguh tak beruntung, harus absen 4-5 balapan, dan baru kembali di Assen pada Juni," tutur Brivio.

"Alhasil, proyek kami dengan Alex tak dimulai dengan baik, sementara dengan Andrea, kami tak punya mesin yang bisa ia keluarkan potensi terbesarnya. Namun, pada 2018, dengan mesin yang lebih kompetitif, Andrea dan Alex bersama-sama meraih sembilan podium, dan itu musim yang baik," pungkas eks Manajer Yamaha Factory Racing ini.

Sumber: MotoGP.com