
Bola.net - Valentino Rossi tak punya banyak waktu untuk menunggu program terbaru Ducati. Namun, ia berani mengambil langkah kembali ke Yamaha untuk bertandem dengan Jorge Lorenzo. Demikian pendapat penasehat pribadi Rossi yang sekaligus mantan bos tim Yamaha, Davide Brivio.
Jumat (10/8) lalu, pengumuman bahwa kerja sama Rossi dan Ducati berakhir tahun ini resmi dirilis. Pada saat yang bersamaan, Yamaha juga mengeluarkan pernyataan resmi bahwa The Doctor akan kembali ke pihak mereka tahun depan.
Brivio meninggalkan Yamaha pada waktu yang sama ketika Rossi bergabung dengan Ducati awal 2011 silam, dan terus melanjutkan kerja sama dengan The Doctor sebagai penasehat pribadi.
"Bukan pilihan yang mudah. Ducati bisa saja membuat proyek hebat, tapi sepertinya butuh waktu lama, terlalu lama untuk seorang pebalap berusia 33 tahun seperti Vale," ujar Brivio.
Pria Italia itu juga menyatakan bahwa Rossi sama sekali tak menyesal pernah bergabung dengan Ducati selama dua tahun. "Keputusannya membela Ducati adalah benar, dan ia sudah mencoba," tambahnya. "Atmosfer kerja sama kami sangat positif. Hanya saja kami tak kunjung meraih hasil terbaik."
Brivio juga menggambarkan bahwa keputusan Rossi mengambil resiko bertandem kembali dengan Lorenzo merupakan tindakan berani. "Ia telah mengambil langkah sulit, karena harus kembali bertandem dengan Jorge, yakni pebalap terbaik saat ini. Butuh keberanian untuk itu dan Vale telah membuktikan bahwa masih termotivasi untuk menang," tambahnya.
Ketika Rossi meninggalkan Yamaha akhir 2010 lalu, hampir seluruh anggota timnya ikut berpindah ke Ducati. Hal ini pernah terjadi ketika ia meninggalkan Honda untuk Yamaha akhir 2003 silam.
Meski begitu, Brivio belum bisa memastikan apakah hal ini akan terulang tahun depan. "Vale telah menyatakan keinginannya. Kini terserah Yamaha untuk membuat keputusan," pungkasnya. (as/kny)
Jumat (10/8) lalu, pengumuman bahwa kerja sama Rossi dan Ducati berakhir tahun ini resmi dirilis. Pada saat yang bersamaan, Yamaha juga mengeluarkan pernyataan resmi bahwa The Doctor akan kembali ke pihak mereka tahun depan.
Brivio meninggalkan Yamaha pada waktu yang sama ketika Rossi bergabung dengan Ducati awal 2011 silam, dan terus melanjutkan kerja sama dengan The Doctor sebagai penasehat pribadi.
"Bukan pilihan yang mudah. Ducati bisa saja membuat proyek hebat, tapi sepertinya butuh waktu lama, terlalu lama untuk seorang pebalap berusia 33 tahun seperti Vale," ujar Brivio.
Pria Italia itu juga menyatakan bahwa Rossi sama sekali tak menyesal pernah bergabung dengan Ducati selama dua tahun. "Keputusannya membela Ducati adalah benar, dan ia sudah mencoba," tambahnya. "Atmosfer kerja sama kami sangat positif. Hanya saja kami tak kunjung meraih hasil terbaik."
Brivio juga menggambarkan bahwa keputusan Rossi mengambil resiko bertandem kembali dengan Lorenzo merupakan tindakan berani. "Ia telah mengambil langkah sulit, karena harus kembali bertandem dengan Jorge, yakni pebalap terbaik saat ini. Butuh keberanian untuk itu dan Vale telah membuktikan bahwa masih termotivasi untuk menang," tambahnya.
Ketika Rossi meninggalkan Yamaha akhir 2010 lalu, hampir seluruh anggota timnya ikut berpindah ke Ducati. Hal ini pernah terjadi ketika ia meninggalkan Honda untuk Yamaha akhir 2003 silam.
Meski begitu, Brivio belum bisa memastikan apakah hal ini akan terulang tahun depan. "Vale telah menyatakan keinginannya. Kini terserah Yamaha untuk membuat keputusan," pungkasnya. (as/kny)
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 25 Maret 2025 19:37
-
Liga Inggris 25 Maret 2025 19:35
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 19:30
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 19:22
-
Liga Inggris 25 Maret 2025 19:20
-
Liga Spanyol 25 Maret 2025 19:12
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...