Belum Saingi Honda-Ducati, Yamaha Ogah Terlena Hasil Vinales

Belum Saingi Honda-Ducati, Yamaha Ogah Terlena Hasil Vinales
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengaku pihaknya menolak kelewat berbahagia atas hasil gemilang Maverick Vinales yang meraih kemenangan di MotoGP Belanda, serta apiknya performa sang debutan, Fabio Quartararo.

Motor YZR-M1 memang diketahui mengalami masalah grip dan elektronik yang cukup mengakar sejak 2017, dan hingga kini solusi nyata belum juga ditemukan. Para rider Yamaha terbukti belum konsisten kompetitif di berbagai jenis lintasan.

Atas alasan ini, Jarvis yakin bahwa kemenangan Vinales dan performa Quartararo bukanlah jaminan bahwa Yamaha sudah benar-benar kembali ke jalan yang benar. Hal ini ia sampaikan kepada Motorsport Total.

"Kami belum ada di tempat yang kami inginkan. Untuk kompetitif melawan Ducati dan Honda, kami masih kurang sesuatu. Kami bisa tampil baik di beberapa trek yang tak terlalu menunjukkan kelemahan kami. Tapi jalan kami masih panjang," ungkap Jarvis.

1 dari 2 halaman

Tertampar Hasil Austria 2018

Jarvis pun mengakui bahwa MotoGP Austria 2018 adalah momen paling menampar bagi Yamaha, yakni saat Vinales dan Valentino Rossi kompak terlempar dari 10 besar dalam sesi kualifikasi, dan hanya finis di posisi 12 dan 6.

Saat itulah Yamaha melakukan perombakan organisasi di Jepang, di mana Takahiro Sumi mengambil alih jabatan Kouiji Tsuya sebagai pimpinan proyek M1, serta Hiroshi Itou diminta menjadi General Manajer Motorsport Yamaha Motor Co.

"Pemulihan dimulai dari titik terendah yang kami alami tahun lalu di Austria. Itu momen kritis. Sejak itu kami sadar harus melakukan perubahan. Kami belum lihat keuntungan penuh dari apa yang mereka bawa, tapi kami mulai melihat tanda positif," ujar Jarvis.

2 dari 2 halaman

Insinyur Jepang dan Eropa Lebih Kompak

Yamaha juga telah mengubah cara kerja insinyur di Jepang dan Eropa. Sebelumnya, saat tim MotoGP bermasalah, markas Jepang tak segera menanggapi hingga penyebab tak cepat ditemukan. Inilah yang membuat Rossi sempat mengkritik cara kerja Yamaha yang 'lelet'.

"Kini kami punya integrasi yang jauh lebih kuat antara insinyur di Jepang dan Eropa. Ada banyak hal yang bisa dikerjakan bersama, dan ini meminimalisir kelemahan. Masalah kami kini hanyalah ketertinggalan performa, dan kami belum bisa mengatasinya sampai tahun depan," tutup Jarvis.

Saat ini, Vinales duduk di peringkat 5 pada klasemen pebalap MotoGP dengan 85 poin, unggul 5 poin dari Rossi di peringkat 6. Quartararo duduk di peringkat 8 dengan 67 poin, sementara Franco Morbidelli di peringkat 11 dengan 52 poin.