Bela Tim Pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia Rasakan Tanggung Jawab Besar

Bela Tim Pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia Rasakan Tanggung Jawab Besar
Francesco Bagnaia (c) Twitter/Pramac Racing

Bola.net - Francesco Bagnaia sangat sadar tanggung jawabnya akan membesar sekalinya resmi mengenakan baju balap merah khas Ducati Team di MotoGP 2021. Kepada Speedweek, Senin (7/12/2020), 'Pecco' pun menyebut takkan ada toleransi lagi baginya untuk tampil angin-anginan.

Bagnaia yang menjuarai Moto2 2018, naik ke MotoGP pada 2019 dengan Pramac Racing. Mengendarai motor Desmosedici GP18, hasil terbaiknya hanya finis keempat di Australia. Tahun ini, ia mendapatkan GP20 seperti tiga rider utama Ducati, namun hasilnya juga tak konsisten.

Rider Italia ini hanya meraih satu podium, usai finis kedua di San Marino, dan sempat nyaris menang di Emilia Romagna sebelum terjatuh. Fakta bahwa ia cedera kaki usai kecelakaan di Ceko juga tak membantu. Bagnaia absen tiga balapan, dan total enam kali gagal finis.

1 dari 3 halaman

Tak Boleh Naik-Turun Lagi

Tak Boleh Naik-Turun Lagi

Pembalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Musim depan, Bagnaia juga sekali lagi akan bertandem dengan Jack Miller, yang selama dua tahun terakhir ini mengoleksi sembilan podium, jauh mengasapi Bagnaia. Melihat fakta ini, anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy itu pun merasa panas dan tak mau lagi terpuruk.

"Sebagai pembalap tim pabrikan Ducati, saya akan punya tanggung jawab lebih besar. Performa saya yang naik-turun tahun ini tak boleh terjadi lagi. Saya harus adaptasi lebih cepat pada berbagai situasi. Saya akan belajar mengembangkan diri lebih jauh selama musim dingin, agar saya bisa membaca situasi lebih baik," ujarnya.

Juga sama dengan tahun ini, Bagnaia akan kembali mengendarai GP20. Ia pun yakin peta persaingan bakal sama acaknya dengan musim ini, karena performa semua pabrikan yang kian setara. Kini, opsi untuk membuat perbedaan mencolok sepenuhnya ada di tangan para rider.

2 dari 3 halaman

Siapa Adaptasi Cepat, Dia Dapat

"Saya rasa situasi tahun depan bakal mirip dengan tahun ini, karena level performa semua motor sangat berdekatan. Tak ada motor yang lebih superior dibanding motor lainnya. Jadi, siapa pun yang bisa beradaptasi paling cepat dengan ban, ia lah yang akan membuat perbedaan," ujar Bagnaia.

"Itulah yang terjadi tahun ini. Pada awal tahun, Yamaha mendominasi, tapi menjelang akhir musim, Suzuki lah yang berjaya. Tapi kami juga sangat cepat di Misano. Sangat sulit mengatakan sesuatu untuk memprediksi tahun depan," pungkas pembalap berusia 24 tahun ini.

Tak hanya Miller dan Bagnaia yang akan mengendarai GP20, melainkan juga duet anyar Pramac Racing, Johann Zarco dan Jorge Martin. Duet Esponsorama Racing, Enea Bastianini dan Luca Marini, akan mendapatkan GP19, namun juga disertai dukungan teknis mumpuni dari Ducati.

Sumber: Speedweek