
Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kembali menegaskan dirinya tak mau mengikuti jejak Valentino Rossi, yang tetap ngotot balapan ketika tak lagi muda meski kans untuk menang juga kian tipis. Hal ini ia sampaikan via Sky Sport, Kamis (27/5/2021), jelang MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, 28-30 Mei.
Sebelum rivalitas mereka mencuat pada 2015, Marquez memang dikenal sebagai penggemar sekaligus teman dekat Rossi. The Doctor sudah jadi idola The Atomic Ant sejak anak-anak, dan beberapa jalan karier mereka pun tampak sangat mirip satu sama lain. Namun, ternyata ada satu jejak Rossi yang tak ingin diikuti Marquez.
Rossi kini telah berusia 42 tahun, dan belum pernah naik podium lagi sejak MotoGP Andalusia 2020, belum menang lagi sejak Seri Belanda 2017, dan belum merebut gelar lagi sejak 2009. Marquez pun mengagumi cara Rossi terus mencari motivasi untuk berkompetisi, namun ia sendiri tak mau balapan selama mungkin jika tak lagi garang.
Advertisement
Punya Mentalitas Berbeda
"Pendekatannya pada dunia balap memang patut dikagumi. Usai semua yang sudah ia lakukan, ia masih ingin balapan. Namun, kami punya mentalitas berbeda. Ketika saya tak lagi bisa menang dan ikut memperebutkan kemenangan, saya akan pensiun. Saya tak mau balapan jika hanya untuk finis di posisi 15," ujar Marquez.
Dalam wawancara yang sama, Marquez juga sedikit membahas dampak rivalitasnya dengan Rossi yang dimulai dengan 'Sepang Clash' pada 2015 lalu. Peristiwa menggemparkan itu diakui Marquez mengubah cara interaksinya dengan penggemar balap, terutama lewat media sosial, mengingat maraknya perundungan siber.
Marquez masih aktif menggunakan media sosialnya, namun sangat jarang. Ia menyatakan dirinya punya tim tersendiri yang menangani akun-akunnya. Hal ini pun ia angkat kembali usai Maverick Vinales undur diri dari Twitter dan Jack Miller menyerahkan akun-akun media sosialnya kepada timnya usai bentrok dengan warganet.
Ogah Dipengaruhi Media Sosial
Marquez pun mengakui media sosial bagai pedang bermata dua. "Seiring berjalannya waktu, sering kali komentar-komentar yang Anda baca di media sosial tampak lebih penting dari orang-orang di sekeliling Anda. Pada akhirnya, mereka kerap menuliskan komentar dari akun-akun bodong," kisah delapan kali juara dunia ini.
Pembalap berusia 28 tahun tersebut juga mengaku senang ketika mendapatkan dorongan semangat atau pujian dari orang-orang yang tulus mendukungnya. Namun, ia juga tak memungkiri bahwa komentar-komentar negatif bisa sangat memengaruhi kesehatan mental seorang atlet.
"Ada para haters, dan tentu ada komentar positif yang menyenangkan. Namun, saya tak mau membiarkan diri saya terpengaruh. Jika ada orang yang bilang di depan wajah saya, 'kau menyebalkan', maka saya bisa tahan. Media sosial bisa bikin Anda dekat dengan penggemar, namun juga bisa menghancurkan Anda," pungkasnya.
Sumber: Sky Sport
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Beri Kontrak Baru, Ducati Sebut Jack Miller Paling Paham Cara Jinakkan Desmosedici
- Kontrak Baru, Jack Miller Resmi Tetap Bela Ducati di MotoGP 2022
- Keluhkan Familiarisasi Trek, Para Rider MotoGP 'Kode' Minta Skuter Dikembalikan
- Fans F1 Tuduh Tom Holland Picu Masalah Pit Stop Valtteri Bottas di Monako
- Jelang MotoGP Mugello, Danilo Petrucci Kenang Kemenangan pada 2019
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 24 Mei 2021 14:15
Petronas SRT Ingin Tetap di Yamaha, Merasa Tersaingi VR46 Team
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:29
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:24
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 07:21
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:16
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:14
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:08
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...