Beban Mental Jadi Faktor Jonas Folger Mundur dari MotoGP

Beban Mental Jadi Faktor Jonas Folger Mundur dari MotoGP
Jonas Folger (c) AFP

Bola.net - - Pada Januari lalu, Jonas Folger mengejutkan seisi paddock MotoGP dengan keputusannya untuk berhenti balapan dan memutuskan kontrak dengan Monster Yamaha Tech 3. Padahal, rider Jerman ini dinilai tampil baik sepanjang 2017, sempat memimpin balapan di seri kandangnya, bahkan finis kedua dan menapakkan kaki di podium.

Meski begitu, Folger justru absen di Motegi, Jepang usai dilanda kelelahan yang cukup parah sebelum pekan balap dimulai. Bos Tech 3, Herve Poncharal bahkan menyatakan ia kesulitan bergerak dan bangun dari tempat tidur. Usai menjalani berbagai pemeriksaan medis di Munich, Folger dinyatakan terserang virus Epstein Barr dan dilanda Sindrom Gilbert.

Folger mengaku gejala-gejala ini telah terlihat sejak lama, saat ia masih turun di kelas GP125. Ia sempat diminta beristirahat selama 1,5 tahun oleh para dokter usai kelelahan menjalani pekan balap di Ceko pada 2011. Meski begitu Folger menolak. Ia mengabaikan permasalahan ini dengan dalih takut mengecewakan orang di sekelilingnya, termasuk tim dan penggemar.

"Kelelahan memang selalu melanda saya, dan ini pernah terjadi di Brno pada 2011. Sejak itu memang sudah bermasalah. Tapi saya hanya manusia biasa, saya mengabaikan beberapa hal dan yakin bahwa mental saya kuat, padahal ada kalanya saya jatuh bersimpuh. Itulah hidup saya. Saya harus belajar dari ini semua dan menghadapinya," ujarnya kepada Speedweek.

1 dari 2 halaman

MotoGP Beri Beban Mental

Jonas Folger usai turun di uji coba MotoGP Valencia 2018. (c) Twitter/JonasFolger94Jonas Folger usai turun di uji coba MotoGP Valencia 2018. (c) Twitter/JonasFolger94

Selain kondisi fisik yang tak stabil, Folger juga mengaku mentalitasnya berubah drastis saat dapat kesempatan turun di MotoGP 2017. Meski impiannya jadi nyata, rider 25 tahun ini mengaku MotoGP membuatnya merasakan beban yang jauh lebih besar. Atas alasan ini, ia memutuskan untuk mundur pada Januari lalu, dan posisinya digantikan oleh Hafizh Syahrin.

"Ekspektasi dari pihak luar membebani saya. Setiap atlet punya mentalitas berbeda. Ada atlet yang bisa fokus pada diri sendiri dan persetan soal hal lain. Hal ini tak terjadi pada saya. Saya agak berbeda. Sayangnya, di MotoGP, tempat yang selalu saya inginkan, hal ini justru memengaruhi isi kepala saya. Beban semakin besar. Saya tak tahu cara menghadapinya, dan pada suatu titik, mental saya terkena imbasnya," ungkap Folger.

2 dari 2 halaman

Selalu Bersiap Comeback

Folger bahkan sempat menghilang awal tahun ini, tak bisa dihubungi oleh tim-tim balap yang tertarik padanya. Ia baru muncul di sirkuit pada Juni lalu, usai menerima tawaran Kalex untuk menjalani uji coba Moto2. Kini ia mengaku telah merasa lebih baik, bahkan menerima tawaran menjadi test rider Yamaha MotoGP. Selain itu, ia juga mulai mengincar beberapa fasilitas wildcard untuk musim depan.

"Saya tak melakukan kesalahan apa pun, saya selalu bekerja keras. Saya tumbuh dewasa dengan cara itu. Tapi mungkin saya tak sestabil rider lain, mungkin hanya 95%. Tapi kini saya bisa menghadapi segala gejala, bekerja keras melawannya dan memperbaiki diri. Selama ini saya juga punya rencana dan bersiap untuk kembali balapan," pungkasnya.

Folger telah menjalani uji coba pascamusim MotoGP Valencia, Spanyol pada 20-21 November lalu. Ia dipastikan takkan diturunkan oleh Yamaha di uji coba Jerez, 28-29 November, namun akan kembali mengaspal di atas YZR-M1 dalam uji coba pramusim Sepang, Malaysia, 1-3 Februari mendatang.