Ban Lunak 'Satu-satunya' Cara Marquez Bekuk Dovizioso di Aragon

Ban Lunak 'Satu-satunya' Cara Marquez Bekuk Dovizioso di Aragon
Marc Marquez dan Andrea Dovizioso (c) HRC

- Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku memang bertekad ambil risiko tinggi dalam menjalani balapan MotoGP Aragon, Spanyol pada Minggu (23/9). Rider 25 tahun ini bertekad melakukan segala cara untuk meraih kemenangan di seri kandangnya, mengalahkan Andrea Dovizioso yang tampil konsisten sepanjang pekan balap.

Marquez telah memprediksi bahwa Dovizioso akan menjadi lawan terberatnya dalam balapan kali ini. Dengan begitu, ia nekat memilih ban belakang lunak untuk menjalani balapan, padahal ia sama sekali tak menjajal ban ini selama sesi latihan. Keputusan ini pun terbayar, ia sukses merebut kemenangannya yang keenam musim ini.

Selain itu, ini adalah kemenangan perdana Marquez sejak MotoGP Jerman pada Juli lalu. "Saya sangat senang atas kemenangan ini karena sudah lama saya tak finis di depan. Saya tahu saya punya peluang besar di sini, sepanjang pekan balap saya melaju cepat, tapi Dovi lebih cepat dan ia rider terkuat," ujarnya dalam sesi jumpa pers.

1 dari 2 halaman

Perjudian Ban Lunak

Perjudian Ban Lunak

Andrea Dovizioso dan Marc Marquez (c) HRC

Pada sesi pemanasan, Marquez sempat mengalami kecelakaan dengan ban belakang keras. Insiden inilah yang membuatnya melek dan yakin bahwa ban lunak akan menjadi kunci jitu untuk kemenangannya.

"Usai sesi pemanasan, saya kecelakaan. Tapi usai bangun tidur, saya berkata saya ingin ambil risiko. Usai kecelakaan, saya berpikir mengapa saya terjatuh, tapi kemudian saya berdiskusi dengan tim soal ban lunak," ungkap enam kali juara dunia ini.

"Saya tak menjajal ban belakang lunak pada siang hari (saat latihan) dengan temperatur panas, tapi saya yakin pada ban ini. Ini satu-satunya kesempatan bertarung dengan Dovi, karena dengan ban keras saya nyaman namun tak cocok dengan gaya balap saya, terutama di corner entry," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Kesabaran Terbayar

Marquez juga tak kelewat ngotot ingin memimpin balapan sejak lap pertama. Selama 14 lap ia mencoba membuntuti Dovizioso, sebelum akhirnya mencoba melancarkan serangan di Tikungan 12. Keduanya pun menjalani aksi saling salip begitu sengit, namun akhirnya Dovizioso harus mengakui kekuatan Marquez di dua lap terakhir.

"Saat berada di belakang Dovi, saya sangat nyaman, sangat smooth. Ia sangat ngotot di pertengahan balap, jadi saya tahu ia mencoba untuk menjauh. Tapi saya mampu membuntutinya dan bisa melihat ia terlalu sering selip ketimbang biasanya. Jadi saya tahu kami bisa bertarung sampai akhir," pungkas Marquez.