Balapan di Red Bull Ring Lagi, Para Rider MotoGP Pertanyakan Tingkat Keselamatan

Balapan di Red Bull Ring Lagi, Para Rider MotoGP Pertanyakan Tingkat Keselamatan
Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria (c) MotoGP.com

Bola.net - Para pembalap MotoGP masih akan kembali menjalani pekan balap di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, yakni Seri Styria, usai menjalani balapan penuh drama di trek yang sama pada Minggu (16/8/2020). Mereka pun semakin mempertanyakan tingkat keselamatan trek itu.

Dalam balapan itu, Franco Morbidelli dan Johann Zarco mengalami kecelakaan hebat di Tikungan 2 pada Lap 9, saat memperebutkan posisi 8. Mereka terjatuh keras di tanah, dan motor-motor mereka kompak hancur lebur, hingga balapan harus dihentikan.

Namun, pemandangan paling mengerikan adalah saat YZR-M1 milik Morbidelli dan Desmosedici GP19 milik Zarco yang hancur nyaris mengenai Maverick Vinales dan Valentino Rossi, yang kala itu berada di depan mereka dan tengah membelok ke Tikungan 3, yakni tikungan tajam menanjak ke kanan.

Insiden ini pun sekali lagi membuat tingkat keselamatan Red Bull Ring, yang didesain untuk balap mobil, kembali di pertanyakan. Sejak kembali menggelar MotoGP pada 2016, trek ini memang sudah banjir kritik tajam dari para rider, terutama licinnya aspal ketika hujan turun.

Tikungan 2 dan 3 juga kerap jadi sorotan tiap kali MotoGP menyambangi Red Bull Ring. Bukan akibat model tikungannya, melainkan akibat dinding pembatas di sebelah kiri area itu kelewat dekat dengan lintasan. Pengelola trek sudah mengubah dinding pembatas di area tersebut, namun dinilai belum cukup aman untuk balap motor.

Rasa cemas para pembalap pun belum bisa mereda karena mereka masih akan menjalani balapan lagi di trek yang sama pada akhir pekan nanti. Berikut keluh kesah pembalap soal tingkat keselamatan di Tikungan 2 dan 3 Red Bull Ring, di mana insiden Morbidelli dan Zarco terjadi.

1 dari 6 halaman

Andrea Dovizioso

Andrea Dovizioso

Pembalap Ducati Team, Andrea Dovizioso (c) Ducati

"Setiap kali adalah layout trek semacam ini, wajar saja jika sesuatu terjadi dan Anda bisa menabrak rider lain. Jadi, trek ini tidaklah terlalu aman, tapi Anda juga tak bisa membuat trek yang sama. Demi meningkatkan tingkat keselamatan, dinding pembatas pada sisi kiri area itu lebih berbahaya, dan ini sudah kami bahas di rapat Safety Commission," ujar Andrea Dovizioso via Crash.net.

2 dari 6 halaman

Joan Mir

Joan Mir

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir (c) Suzuki

"Ketika Anda menghadapi situasi seperti ini, memang benar itu titik yang berbahaya, tapi ada banyak trek yang punya karakteristik ini, yakni titik pengereman dengan tingkat kemiringan tertentu, dan kami tak bisa mengubah semuanya," ujar Joan Mir.

3 dari 6 halaman

Jack Miller

Jack Miller

Pebalap Pramac Racing, Jack Miller (c) Pramac Racing

"Kami tak bisa membuat semua trek menjadi sama, dan saya rasa di area seperti itu akan selalu ada elemen berbahaya. Tapi saya pernah berada di posisi hendak menyalip seseorang di sana, dan Anda harus mengesampingkan semua risiko," ungkap Jack Miller.

"Motor kami sudah bergerak-gerak, angin membuat perbedaan besar, tapi yang paling berbahaya adalah jika ban depan Anda terkunci. Jika begitu, Anda bisa meluncur ke dinding pembatas di sisi kiri, dan konsekuensinya bisa seperti yang saya alami di Le Mans (2017). Mereka sudah mendorong dinding pembatas itu ke belakang, tapi masih kurang jauh," lanjutnya.

4 dari 6 halaman

Valentino Rossi

Valentino Rossi

Valentino Rossi, Franco Morbidelli, dan Johann Zarco (c) Yamaha

"Saya rasa Red Bull Ring memang agak berbahaya di beberapa titik, terutama ketika Anda harus mengerem keras seperti ini, mengubah kecepatan dari 300 km/jam ke 50 km/jam, dan melaju menuju tikungan hairpin. Jadi Anda harus berbelok pada arah yang benar-benar berbeda," tutur Valentino Rossi.

"Jadi, area tersebut memang berpotensi menjadi tempat yang sangat berbahaya. Tapi saya rasa ini lebih ke soal rasa hormat di antara para pembalap. Saya rasa, kurangnya rasa hormat antar pembalap bisa lebih berbahaya ketimbang layout trek. Semua orang harus merenungkan hal ini, tak hanya orang-orang tertentu saja," lanjutnya.

5 dari 6 halaman

Danilo Petrucci

Danilo Petrucci

Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci (c) Ducati

"Area itu memang berbahaya. Kami melaju ke Tikungan 3 dengan kecepatan 320 km/jam dan harus mengerem ketika motor begitu miring ke kiri ketika tikungannya membelok ke kanan. Kami sangat cemas sesuatu bakal terjadi di sana jika hujan turun, dan kami sudah membicarakannya di rapat Safety Commission," ujar Petrucci via GPOne.

"Kami harus mengubah sesuatu, karena motor MotoGP zaman sekarang sangat bertenaga. Jika Anda mendekati tikungan itu dengan kemiringan 45-50° dengan tangan mencengkeram rem, apalagi ketika motor bergerak-gerak, dan banyak pilihan garis balap, maka wajar saja terjadi kontak. Tapi saya rasa satu-satunya solusi adalah membuat area itu (Tikungan 2) menjadi lebih lurus, jadi kami bisa mengerem ketika motor kami melaju lurus pula," tuturnya.