Bagnaia, Bezzecchi dan Marini: Siapa yang Terbaik di Mata Rossi?

Bagnaia, Bezzecchi dan Marini: Siapa yang Terbaik di Mata Rossi?
Valentino Rossi (c) AP

Bola.net - - Selama beberapa tahun ajang balap motor Grand Prix didominasi oleh rider-rider Spanyol, namun secara perlahan, kini Italia juga menunjukkan tajinya. Dinaungi VR46 Riders Academy atau tidak, rider-rider Italia ini mulai kembali mengharumkan nama bangsanya.

Francesco 'Pecco' Bagnaia, Marco Bezzecchi dan Luca Marini merupakan para rider yang tahun ini mencuri perhatian. Kebetulan, ketiganya sama-sama merupakan anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy dan konsisten bertarung di papan atas sepanjang musim.

Bagnaia sukses merebut gelar dunia Moto2, Bezzecchi secara konsisten bertarung di papan atas Moto3, sementara Marini mampu bangkit dari cedera bahu berkepanjangan dan membuktikan dirinya tak perlu 'bantuan keluarga' untuk tampil garang di Moto2.

1 dari 3 halaman

Bagnaia di Luar Dugaan

Bagnaia di Luar Dugaan

Luca Marini dan Francesco Bagnaia (c) AP

Bagnaia pun sukses menjadi rider VR46 kedua yang mampu merebut gelar dunia, usai Franco Morbidelli di Moto2 tahun lalu. Di lain sisi, Bezzecchi berhasil menjadi rival paling mengancam bagi Jorge Martin di Moto3, meski akhirnya 'Bez' harus rela melihat gelar dunia jatuh ke tangan Martin di Sepan, Malaysia. Jadi siapakah yang terbaik di mata sang mentor?

"Saya harus pilih antara Bez dan Pecco. Keduanya bertarung merebut gelar di Moto3 dan Moto2. Hasil Pecco tak mengejutkan, kami sudah mengiranya sejak awal musim karena tahun lalu ia sudah impresif. Pecco membuat kami bangga sejak di Moto3 2016 bersama Mahindra. Jadi usai Moto2 2017, kami punya ekspektasi tinggi. Tapi ia malah lebih baik dari perkiraan kami. Ia menang delapan kali!" ujar Rossi kepada Speeweek.

2 dari 3 halaman

Bezzecchi Kejutan Besar

Bezzecchi Kejutan Besar

Marco Bezzecchi (c) PrustelGP

Di lain sisi, The Doctor menyatakan bahwa Bezzecchi lah yang lebih mengejutkan. Pada awal musim, tak ada yang mengira bahwa ia lah yang akan menjadi rival tersengit bagi Martin. Kini, dengan satu seri tersisa, ia hanya harus menjaga keunggulan dari Fabio di Giannantonio demi mengamankan posisi runner up.

"Bezzecchi adalah kejutan yang lebih besar. Tahun lalu ia sempat podium dalam kondisi basah, saya sudah merasa ia bakal cepat. Tapi tahun ini ia jadi rider dengan progres terbesar. Ia langsung tiga kali menang sejak ganti ke KTM. Tapi anak-anak lain di Academy juga telah bekerja dengan baik," ungkap sang sembilan kali juara dunia.

3 dari 3 halaman

Bangga pada Sang Adik

Bangga pada Sang Adik

Luca Marini (c) VR46

Meski puas atas kinerja Bagnaia dan Bezzecchi, Rossi tak bisa melupakan perjuangan sang adik, Luca Marini. Usai cedera bahu yang cukup parah, rider 21 tahun ini mampu bangkit di pertengahan musim, konsisten meraih podium dan merebut kemenangan pertama di Sepang.

"Saya juga harus menyebut adik saya, Luca, yang bersama Bezzecchi tampil sangat baik. Ia juga menang untuk pertama kalinya di Sepang. Jadi jawaban final tidaklah mudah bagi saya. Entahlah... tapi kita sepakat saja soal Bagnaia. Ia menang delapan balapan dan merebut gelar dunia," pungkas Rossi.