'Asa Juara Sirna, Maverick Vinales Justru Fokus Perbaiki Diri'

'Asa Juara Sirna, Maverick Vinales Justru Fokus Perbaiki Diri'
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Analis pebalap Monster Energy Yamaha atau pelatih balap Maverick Vinales, Julian Simon, meyakini bahwa kerendahan hati rider Spanyol tersebut adalah faktor kunci dari kemenangan yang ia raih di MotoGP Belanda akhir pekan lalu. Hal ini dinyatakan Julito dalam wawancaranya dengan Marca.

Selama dua musim terakhir, Yamaha memang diketahui belum mampu mengatasi masalah grip dan elektronik YZR-M1, hingga Vinales dan Valentino Rossi sulit meraih kemenangan dan bahkan podium. Musim ini saja, kedua rider ini masing-masing sudah tiga kali gagal finis.

Meski begitu, Vinales justru menggebrak di Assen. Ia tampil kompetitif sepanjang pekan balap, dan bersaing sengit dengan Marc Marquez dan Fabio Quartararo. Meski sempat melakukan beberapa kesalahan, ia selalu mampu mengejar ketertinggalan. Alhasil ia meraih kemenangan perdananya sejak Australia 2018.

Simon, juara dunia GP125 2009, yakin konsentrasi Vinales makin meningkat usai asa merebut gelar dunia musim ini lenyap. "Bisa dibilang gelar sudah sulit digapai, tapi ini membantu kami memperbaiki diri. Yang terpenting adalah, Mack mau menerima kelemahan-kelemahan apa saja yang harus ia perbaiki," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Kerendahan Hati Jadi Kunci

Simon bahkan mengaku takjub Top Gun tak bersikap pongah dan merasa paling benar. "Pebalap dengan level tinggi seperti Mack, kadang sulit menerima bahwa ia telah melakukan kesalahan dan mau memperbaikinya. Ia justru bisa melihatnya dan ia bersikap rendah hati untuk memperbaiki diri," tuturnya.

Pria asal Spanyol ini juga mengaku meminta Vinales untuk memperbaiki mentalitasnya agar tak 'jatuh' ketika mengalami kesulitan di lintasan. Perkara menang atau kalah adalah urusan nanti, yang terpenting adalah memiliki fokus tinggi untuk memperbaiki performa di setiap pekan balap.

"Inilah yang saya rasa membuatnya mengalami kemajuan, dari Assen sampai akhir musim nanti. Yang saya minta adalah ia menjalani balapan seperti di Assen. Entah bakal menang atau tidak, ia harus selalu berusaha. Inilah yang akan membuatnya lebih siap merebut gelar di masa depan," jelas Simon.

2 dari 2 halaman

Sulit Dibekuk Jika Percaya Diri

Simon juga menyatakan bahwa keunggulan Vinales adalah presisi. Menurutnya, juara dunia Moto3 2013 tersebut mampu mempertahankan garis balap yang sama di setiap tikungan, dan ia juga punya konsistensi yang baik sekalinya mencatat waktu yang menjanjikan.

"Saat tahu dirinya mampu, ia sulit dikalahkan. Ini terbukti di Assen. Ia bahkan sudah menunjukkan progres di Barcelona. Tahun ini, fokus Mack adalah cari hal apa saja yang harus diperbaiki: start, lap-lap awal... Ia tampil sangat baik di Assen, dan ini bukti jika ia percaya diri, maka ia jadi pebalap yang sulit dikalahkan," tutupnya.

Menjelang MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring akhir pekan nanti, Vinales tengah duduk di peringkat 7 pada klasemen pebalap dengan koleksi 65 poin. Ia hanya tertinggal 7 poin dari Rossi di peringkat 5, dan hanya 2 poin dari Fabio Quartararo di peringkat 6.