
Bola.net - Usai 'menghilang' dari pertarungan papan atas musim ini, Andera Iannone melakukan gebrakan dalam MotoGP Phillip Island, Australia, pada Minggu (27/10/2019). Secara mengejutkan, ia bertarung di depan, bersama motor RS-GP milik Aprilia, yang sejak 2015 belum juga mampu menembus lima besar.
Start kedelapan, Iannone tahu-tahu mendapati dirinya duduk di posisi ketiga pada Lap 1, yakni setelah Danilo Petrucci dan Fabio Quartararo mengalami kecelakaan. Ia pun menjalani aksi saling salip dengan Valentino Rossi, Cal Crutchlow, dan Marc Marquez, dan sempat mengambil alih pimpinan balap padan Lap 4.
Peristiwa mencengangkan itu terjadi di Tikungan 10, setelah ia menyalip Crutchlow di jalur dalam. Sayangnya, motor Honda RC213V milik Crutchlow jauh lebih bertenaga, hingga Iannone tersalip dengan mudah ketika keduanya melaju di trek lurus menuju garis start/finis.
Advertisement
Rider RS-GP Pertama yang Pimpin Balapan
"Saya sangat bersenang-senang. RS-GP tak pernah melaju di depan semua orang, dan saya bangga jadi orang pertama yang melakukannya. Sayang, ini tak terjadi sampai garis finis (pada akhir lap), karena rider lain menyalip di trek lurus. Tapi menyenangkan lihat Aprilia di depan," ujarnya via Motorsport.com.
Who predicted this order?! 😱@andreaiannone29 hits the front ahead of @calcrutchlow! #AustralianGP 🇦🇺 pic.twitter.com/tQjZVTXP45
— MotoGP™ 🇦🇺 (@MotoGP) October 27, 2019
Dengan mesin RS-GP yang terlalu bertenaga seperti Honda dan Ducati, The Maniac mengaku dirinya harus bekerja ekstra keras demi menyamai ritme balap mereka. Alhasil, bannya aus lebih cepat. Ia makin kesulitan saat salah satu sayap pada fairing-nya patah, hingga ban depannya sulit mendapat grip ideal.
"Ketertinggalan kami membuat saya harus bekerja keras, dan ban jadi cepat aus. Setelah Alex Rins menyenggol saya di Tikungan 4, saya menjalani tiga lap terakhir dengan sayap yang patah, dan bagian depan motor saya jadi lebih ringan," ungkap pebalap Italia berusia 30 tahun ini.
Punya Potensi Podium
Iannone pun finis di posisi keenam, hanya tertinggal 0,781 detik dari pebalap Pramac Racing, Jack Miller, yang finis ketiga. Ia yakin ia bakal punya peluang naik podium andai Aprilia sedikit lebih bertenaga, hingga ia bisa bertarung lebih sengit di trek lurus.
"Selama beberapa saat kami bertarung dengan para rider terkuat dan ini harusnya memberi kami motivasi dan harapan untuk masa depan. Saya finis 0,7 detik dari podium dan andai tak tertinggal di trek lurus, saya pasti punya potensi melakukannya. Naik podium bakal sangat memuaskan, tapi kami takkan menyerah," tutupnya.
Hasil balap Iannone kali ini pun menyamai hasil terbaik Aprilia sejak kembali ke MotoGP pada 2015, yakni di MotoGP Qatar dan Aragon 2017, serta MotoGP Aragon 2018, yang semuanya diraih oleh sang tandem, Aleix Espargaro. Dalam balapan ini, Espargaro finis di posisi 10, dan sempat bertarung di posisi lima besar.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 19 September 2019 14:45
Iannone Soal Fenati: Bertalenta, Tapi Tak Beruntung dalam Hidup
-
Otomotif 19 September 2019 14:10
-
Otomotif 19 September 2019 12:25
Andrea Iannone Tanggapi Kritikan Soal Gaya Hidupnya yang Glamor
-
Otomotif 18 September 2019 16:05
-
Otomotif 13 September 2019 10:55
Andrea Iannone Klarifikasi Gosip Bakal Manajeri Romano Fenati
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:36
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:30
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 14:09
-
Bola Indonesia 20 Maret 2025 14:09
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:00
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...