
Bola.net - Pebalap Aprilia Racing Team Gresini, Andrea Iannone, secara blak-blakan mengaku bahwa ia menyesal telah meninggalkan Ducati Team pada akhir 2016 lalu. Dalam wawancaranya dengan GPOne, Iannone mengakui, andai bertahan di pabrikan Italia tersebut, mungkin dirinya takkan kesulitan seperti sekarang.
Iannone merupakan kesuksesan pertama Ducati dari program junior mereka di MotoGP. Diturunkan di Pramac Racing pada 2013-2014, ia pun naik ke tim pabrikan pada 2015. Selama membela Tim Merah, The Maniac mengoleksi tujuh podium dan satu kemenangan, serta konsisten bertarung di papan atas.
Sepanjang 2016, kabar soal negosiasi antara Jorge Lorenzo dan Ducati pun menyeruak. Ducati pun segera mempertimbangkan siapa yang harus mereka pertahankan: Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso? Iannone pun mendapat tawaran bertahan, namun ia menolak, dan lebih memilih pindah ke Suzuki Ecstar.
Advertisement
Harusnya Terima Tawaran Ducati
"Apakah Anda ingin tahu bahwa saya punya penyesalan? Ya, saya bisa memberi jawaban berbeda kepada sebuah panggilan telepon yang saya terima. Saya harusnya berkata 'ya' ketimbang 'tidak'. Tapi itu adalah bagian dari perjalanan saya," ungkap Iannone, yang hanya bertahan dua tahun di Suzuki.
Bersama pabrikan Jepang itu, Iannone kesulitan kompetitif sepanjang 2017 akibat salah memilih arah pengembangan GSX-RR, namun langsung garang pada 2018, merebut empat podium. Sayangnya, semua sudah terlambat. Suzuki ingin menggaet rider muda Spanyol, Joan Mir, hingga Iannone menerima tawaran dari Aprilia.
"Saya kini lebih realistis, lebih sabar dan tak lagi kelewat instingtif. Jelas, dengan pengalaman, saya pasti bisa berkata 'ya' sekarang, dan sungguh berat untuk mengakuinya, karena saya kelewat bangga. Tapi ada kalanya anda melakukan kesalahan dan harus membayarnya. Kini saya harus beranjak," ujar rider Italia ini.
Ogah Berandai-andai Soal 2017-2018
Sepeninggal Iannone ke tim lain, Ducati pun benar-benar bangkit lewat Dovizioso, yang menjadi rival serius bagi Marc Marquez dan Repsol Honda. Sayangnya, Dovizioso dan Ducati juga gagal merebut dua gelar dunia sekaligus. Iannone pun tak mau berandai-andai soal peluang dirinya bisa tampil lebih baik dari Dovizioso andai bertahan.
"Hanya orang lain yang bisa menilainya. Yang jelas Anda tak boleh berkata 'andai' atau 'tapi'. Saya tak bertanya pada diri sendiri mengapa saya tak punya motor terbaik dalam beberapa musim terakhir. Saya sendiri tak tahu apa yang bisa saya lakukan dalam dua musim tersebut. Saya hanya bisa katakan bahwa saya punya kenangan manis bersama mereka," pungkas Iannone.
Pebalap berusia 30 tahun ini sempat absen dalam balapan MotoGP Misano, San Marino, akhir pekan lalu akibat kecelakaan dalam sesi latihan bebas keempat dan cedera bahu kiri. Ia pun berharap bisa turun di Motorland Aragon, Spanyol, akhir pekan nanti.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Voli 20 Maret 2025 10:09
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:54
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:46
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:45
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 09:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...