Andrea Dovizioso: Suka Masa Bodoh, Jack Miller Rider yang Tepat untuk Ducati

Andrea Dovizioso: Suka Masa Bodoh, Jack Miller Rider yang Tepat untuk Ducati
Andrea Dovizioso dan Jack Miller (c) Ducati

Bola.net - Andrea Dovizioso yakin Jack Miller bisa jadi rider yang tepat untuk Ducati Team di MotoGP mengingat rider Australia itu kadang bersikap masa bodoh soal motornya dan hanya ingin berkendara secepat mungkin. Hal ini 'Dovi' nyatakan via La Gazzetta dello Sport, seperti yang dikutip Speedweek, Jumat (22/1/2021).

Seperti diketahui, berkat lima podium yang ia sabet pada 2019, pada akhir Mei 2020 lalu Miller dipastikan naik pangkat dari Pramac Racing ke Ducati Team tahun ini. Kontrak itu pun ia buktikan tidak cuma-cuma lewat empat podium tambahan yang ia raih sepanjang tahun lalu.

Tadinya, Miller direncanakan jadi tandem Dovizioso. Namun, rider Italia ini justru memilih hengkang. Miller pun mengaku merasa sangat kecewa, sampai-sampai menemui Dovizioso sendiri untuk menanyakan alasannya usai rider 34 tahun itu mengumumkan keputusannya di Austria tahun lalu.

1 dari 3 halaman

Jack Miller Ogah Lihat 'Hal-Hal Tertentu'

Jack Miller Ogah Lihat 'Hal-Hal Tertentu'

Pembalap Pramac Racing, Jack Miller (c) Pramac Racing

Belakangan ini Dovizioso sendiri blak-blakan menyatakan bahwa alasannya hengkang adalah karena Ducati tak mengizinkannya terlibat lebih jauh dalam pengembangan Desmosedici. Tiga kali runner up MotoGP ini yakin ada banyak hal yang bisa diperbaiki jika para insinyur Ducati mau mendengarkan masukannya lebih saksama.

Hal ini pun berbeda dengan mentalitas kerja Miller. Rider berusia 26 tahun ini memang memberikan masukan-masukannya kepada para insinyur, namun menaruh segala rasa percayanya pada mereka hingga merasa tak perlu mencemaskan kemungkinan-kemungkinan lain. Menurut Dovizioso, sikap ini bisa menguntungkan Ducati.

"Jack punya pengalaman dan talenta yang mengesankan. Ia bisa jadi pembalap yang tepat untuk Ducati karena ia tak melihat dan tak mau melihat hal-hal tertentu. Hal ini membantu para insinyur karena mereka ingin mengendalikan segalanya," ungkap Dovizioso.

2 dari 3 halaman

Pecco Bagnaia Masih Kurang Konsisten

Pecco Bagnaia Masih Kurang Konsisten

Pembalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Lalu, bagaimana dengan Francesco 'Pecco' Bagnaia? Dovizioso pun meyakini juara dunia Moto2 2018 itu punya potensi besar, seperti yang terlihat dari performa garangnya di Seri San Marino dan Emilia Romagna tahun lalu.

Namun, baginya Bagnaia masih belum tampil konsisten. Dovizioso pun yakin, Bagnaia dan krunya masih harus memahami alasan-alasan apa di balik performanya yang gemilang dan apa yang jadi penyebab performanya yang jeblok.

"Saya harus memahami Pecco lebih baik. Terkadang ia bisa sangat cepat, jadi potensinya memang ada. Namun, kita masih harus melihat dengan jelas performanya, mengapa ia bisa tampil baik dan mengapa ia bisa tampil buruk," pungkas Dovizioso.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Speedweek