Andrea Dovizioso Manfaatkan Masa Karantina untuk Merenung

Andrea Dovizioso Manfaatkan Masa Karantina untuk Merenung
Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - Pebalap Ducati Team MotoGP, Andrea Dovizioso, mengaku sudah rindu berlatih dan mengendarai motor usai dua bulan menjalani masa karantina mandiri di rumah akibat pandemi virus corona (Covid-19). Meski begitu, ia meyakini masa-masa sulit ini ada sisi positifnya.

Italia diketahui telah memberlakukan karantina wilayah sejak awal Maret, dan para pebalap profesional sudah mulai diperbolehkan berlatih di luar rumah sejak Senin (4/5/2020). Belum diketahui apakah Dovizioso sudah kembali berlatih motocross, namun kepada Corriere della Sera, ia mengaku sudah rindu latihan.

"Saya merindukan sesi-sesi latihan, rindu motor saya, dan rindu semua energi yang biasa saya pakai, dan juga rindu adrenalin. Semuanya adalah sensasi-sensasi kuat yang sudah jadi kebiasaan saya. Saya rindu semua rutinitas saya, dan ini berat untuk mentalitas," ujarnya seperti yang dikutip GPOne.

1 dari 3 halaman

Baik untuk Mencari Ketenangan

Meski sudah sangat kangen pada motor-motornya, Dovizioso menyebut masa-masa karantina ini merupakan masa yang baik untuk menenangkan pikiran, menjauhkan diri sejenak dari keriuhan kompetisi MotoGP, serta menghabiskan waktu dengan keluarga.

"Saya mencari ketenangan, dan saya suka punya ruang sendiri dan ritme kehidupan yang santai. Biasanya, kami harus terburu-buru, dan Anda tak bisa menikmati semua hal yang Anda raih. Saya suka rehat ini karena saya punya waktu untuk merenung, tapi untuk jangka panjang, ini tidak baik," ujarnya.

Menurutnya, masa-masa tenang dan merenung ini juga bisa memperbaiki sekaligus memperkuat mentalitasnya dalam bertarung di lintasan nanti. Masa-masa ini juga bisa dijadikan sebagai masa refleksi diri mengenai apa yang sudah dan akan dilakukan di trek demi meraih hasil terbaik.

2 dari 3 halaman

Usaha Terbaik Takkan Cukup

"Usaha yang dibutuhkan demi mencapai papan atas sangatlah besar. Kekalahan sulit diterima. Anda baru bisa memahami kesulitan ini jika pernah mengalaminya. MotoGP punya tekanan besar. Ini wajar dan kami memang butuh, tapi jika tak bisa menang, maka ini tak bagus," ungkapnya.

"Apa yang Anda lakukan takkan pernah cukup. Anda harus ambil risiko, dan konsekuensinya adalah kesalahan. Ini adalah bagian dari hidup pebalap. Anda harus mengendalikan semua situasi pada level ekstrem, dan tekanan ini bisa jadi beban seiring berjalannya waktu," tutupnya.

MotoGP 2020 diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Juli mendatang di Sirkuit Jerez, Spanyol, dan akan digelar tanpa penonton. Jumlah kru yang bekerja juga ditekan, dan setiap orang akan menjalani tes PCR demi menghindari infeksi virus corona.