Andrea Dovizioso: Gigi Dall'Igna Hanya Mau Jorge Lorenzo, Marc Marquez Saja Ditolak

Andrea Dovizioso: Gigi Dall'Igna Hanya Mau Jorge Lorenzo, Marc Marquez Saja Ditolak
Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso dan Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Mengingat dirinya sudah tak punya ikatan kerja sama dengan Ducati, Andrea Dovizioso kini membeberkan beberapa rahasia dan peristiwa buruk yang terjadi di pabrikan pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale, Bologna, Italia itu. Salah satunya adalah alasan mengapa Ducati Corse selalu batal menggaet Marc Marquez.

Ducati memang sudah berkali-kali kedapatan saling lirik dengan Marquez. Yang pertama terjadi pada awal 2016, saat kontrak rider Spanyol itu dengan Repsol Honda akan habis pada akhir musim. Nyatanya, kesepakatan batal diraih, karena sang General Manager, Gigi Dall'Igna, lebih memilih menggaet Jorge Lorenzo.

Dall'Igna dan Lorenzo memang punya hubungan spesial. Dall'Igna yang tadinya Direktur Teknis Aprilia Racing, pernah bekerja sama dengan Lorenzo di GP250. Bersama-sama, mereka meraih gelar dunia 2006 dan 2007. Mereka pun reuni pada 2017 dan 2018. Sayang, hasil yang tak sesuai ekspektasi membuat mereka berpisah pada 2019.

1 dari 3 halaman

Semua Keputusan Hanya di Tangan Gigi Dall'Igna

Semua Keputusan Hanya di Tangan Gigi Dall'Igna

Jorge Lorenzo, Gigi Dall'Igna, dan Andrea Dovizioso pada 2018 (c) Ducati

Lewat La Gazzetta dello Sport, Sabtu (9/1/2021), Dovizioso menyebut peristiwa ini ada kaitan dengan keputusannya hengkang dari Ducati. Ia dan Dall'Igna memang sama-sama mengakui bahwa niatan berpisah sudah tercetus sejak pertengahan 2019, namun Dovizioso menegaskan bahwa ini adalah keputusan Dall'Igna semata.

Tiga kali runner up MotoGP ini menyatakan, asumsi orang bahwa semua keputusan Ducati diambil atas diskusi antara Dall'Igna, Claudio Domenicali (CEO), Paolo Ciabatti (Sporting Director), dan Davide Tardozzi (Manajer Tim) adalah asumsi yang salah kaprah, karena selama ini Dall'Igna lah penentu tunggal dari setiap keputusan.

"Semua keputusan ini hanya datang dari Gigi. Banyak orang bilang ini keputusan (semua petinggi) Ducati, tapi itu tidak benar, karena semua keputusan ada di tangan Gigi. Seperti pemilihan Jorge pada 2017. Pada awal 2016, ada kans bagi Ducati menggaet Marc, tapi Gigi sudah putuskan bahwa ia hanya menginginkan Jorge," ujarnya seperti yang dikutip Speedweek.

2 dari 3 halaman

Tetap Akui Keunggulan Gigi Dall'Igna dan Ducati

Meski jengkel atas peristiwa tak mengenakkan di Ducati, Dovizioso tetap memilah situasi. Walau kecewa tak dilibatkan lebih jauh dalam pengembangan motor, ia mengakui Ducati sebagai tim MotoGP yang sangat kompeten, dan nyaris menyamai kinerja tim Formula 1, di mana jumlah insinyur dan tugas yang diemban seabrek.

"Tim ini seperti tim Formula 1. Tim kami memang dibangun seperti itu: banyak insinyur mengendalikan banyak hal. Bagi saya, dibanding pabrikan lain, Ducati memang lebih baik dalam melakukan hal itu. Itulah alasan mengapa kami tetap kompetitif, meski motornya tidaklah sama. Yang kurang hanyalah pemandangan motor kami berada di puncak (jadi juara)," tuturnya.

"Saya selalu mengakui kualitas semua insinyur Ducati. Mereka pekerja keras, sangat cerdas, dan orang Italia. Meski kami berselisih, saya selalu coba memikirkan hal lain. Saya rasa Gigi sangat andal mengeluarkan potensi para insinyurnya. Ini nilai plus yang besar. Sayang, sulit menyakinkan mereka dalam memberi kans lebih besar demi terlibat dalam pengembangan motor," tutupnya.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Speedweek