Alex Marquez Lelah: 2 Kali Juara Dunia, Selalu Dianggap 'Cuma' Adik Marc Marquez

Alex Marquez Lelah: 2 Kali Juara Dunia, Selalu Dianggap 'Cuma' Adik Marc Marquez
Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez (c) Gresini Racing

Bola.net - Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, tampaknya sangat senang kini bisa membuktikan bahwa dirinya berlaga di MotoGP bukan karena mendompleng nama kakaknya, Marc Marquez. Sejak bernaung di bawah payung Ducati Corse, Alex kini membuktikan bahwa ia juga pembalap yang bisa bertarung di papan atas.

Alex menjalani debut MotoGP 2020 secara dadakan. Ia diminta membela Repsol Honda sebagai pengganti Jorge Lorenzo yang pensiun akibat cedera punggung berkepanjangan. Kala itu, meski merupakan juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019, Alex dianggap membela Repsol Honda hanya karena merupakan adik Marc.

Nyatanya, Alex menyelamatkan wajah Honda dari peluang paceklik trofi sepanjang 2020. Sebagai debutan yang memikul beban besar, ia justru sukses meraih dua podium. Lewat A Tutto Gas, seperti yang dikutip Todo Circuito, Minggu (24/4/2023), Alex mengaku sebal karena dua gelar dunia yang ia raih tak pernah dianggap orang.

1 dari 2 halaman

Merasa 2 Gelar Dunianya Tak Dianggap

Merasa 2 Gelar Dunianya Tak Dianggap

Alex Marquez saat membela Repsol Honda di MotoGP 2020. (c) HRC

"Semua orang bilang Marc membantu saya masuk dan gelar dunia saya tak masuk hitungan. Keadaannya selalu begitu seumur hidup saya. Mereka tak menyebut saya sebagai juara dunia Moto2. Mereka menyebut saya 'adik dari' Marc. Jadi juara dunia itu tak mudah, tapi nyatanya saya malah punya dua gelar," ujar Alex.

Pembalap berusia 27 tahun ini juga menyatakan bahwa proses adaptasinya dengan Honda tidaklah mudah. Jadi, dua podium yang ia raih bersama Repsol terasa sangat berharga. Apalagi ia ternyata berkendara dengan sasis yang dikembangkan untuk Lorenzo. Sebagai catatan, Lorenzo sendiri paceklik podium selama di Honda.

"Saya dapat motor yang pada praktisnya dikembangkan untuk Jorge. Awalnya sulit bagi saya. Namun, saat di Misano, saya mencoba sasis yang berbeda, yang mereka kembangkan untuk Jorge. Memang ada beberapa perubahan, tetapi pada dasarnya itu sasis yang diciptakan untuk Jorge pada tahun sebelumnya," kisah Alex.

2 dari 2 halaman

Merasa Sendirian Selama di LCR Honda

Alex pun sangat kecewa ketika dipindahkan ke LCR Honda pada 2021, karena kesempatannya membuktikan talenta bersama Repsol Honda direnggut begitu saja. Ia juga sedih dipisahkan dari krunya di Repsol Honda, yang pada akhirnya berhasil bekerja dengan kompak menjelang akhir musim 2020.

"Saya merasa kecewa ketika dipindahkan ke LCR Honda, karena saya sudah klop sangat baik dengan tim saya [di Repsol Honda] dan saya malah harus memulai segalanya dari nol lagi. Perbedaan terbesar di antara Repsol dan LCR adalah saya merasa sendirian gara-gara Honda," lanjut Alex.

"Saya bekerja sangat keras dengan tim Lucio [Cecchinello] dan David [Garcia], crew chief saya. Saya bisa bilang kami telah mengerahkan hidup kami untuk itu semua. Kinerja kami impresif, tapi tak ada yang datang dari Honda. Honda membayar gaji pembalap, tetapi mereka tampak tidak tertarik pada kami," pungkasnya.

Sumber: A Tutto Gas, Todo Circuito