Aleix Espargaro: Susah Batalkan Balapan Usai Jason Dupasquier Tewas

Aleix Espargaro: Susah Batalkan Balapan Usai Jason Dupasquier Tewas
Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro (c) Aprilia Racing

Bola.net - Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, mengakui bahwa dirinya merasa tak nyaman harus tetap balapan di MotoGP Mugello, Italia, Minggu (30/5/2021), hanya beberapa saat setelah rider Moto3, Jason Dupasquier, meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di sesi Kualifikasi 2 (Q2) sehari sebelumnya.

Dupasquier mengalami kecelakaan itu bersama rider Red Bull KTM Tech 3, Ayumu Sasaki, dan rider Indonesian Racing Team Gresini, Jeremy Alcoba, di Tikungan 9. Sasaki dan Alcoba tak mengalami cedera parah, tapi Dupasquier tak sadarkan diri dan harus ditangani oleh petugas dan staf medis sirkuit.

Usai evakuasi selama 45 menit, rider berusia 19 tahun asal Swiss itu langsung ditransfer ke Rumah Sakit Careggi di Florensia dengan helikopter. Ia dinyatakan mengalami politrauma di bagian kepala, dada, dan perut, serta telah dioperasi pada Sabtu malam. Sayang, pada Minggu pagi, nyawanya dipastikan tak terselamatkan.

1 dari 3 halaman

Bagian dari Kehidupan

Bagian dari Kehidupan

Pembalap CarXpert PrustelGP, Jason Dupasquier (c) MotoGP.com

Pengumuman meninggalnya Dupaquier dirilis usai balapan Moto3 berakhir, saat para rider Moto2 sudah berjejer di grid untuk menunggu start. Sebelum balapan MotoGP digelar, Dorna Sports menggelar sesi mengheningkan cipta. Namun, beberapa rider kelas tertinggi protes karena merasa 'dipaksa' tetap balapan ketika sedang berduka.

"Saya tak tahu bagaimana kami bisa berada di grid untuk mengheningkan cipta bagi seorang rider yang tiada dan 10 menit kemudian kami berkendara. Jujur, saya tak tahu. Saya sangat sedih. Saya tahu ini bagian dari kehidupan. Beginilah dunia kami. Tapi kami harus meletakkan pikiran kami di dunia paralel dan coba tak memikirkannya," ujar Espargaro via Crash.net.

Rider Spanyol ini dapat memaklumi ada beberapa rider merasa tak terima dan merasa bersalah karena harus tetap balapan, seperti Pecco Bagnaia dan Danilo Petrucci. Tapi Espargaro juga dapat memahami para rider yang memilih tetap balapan demi menghormati Dupasquier. Ia sendiri merasa berat melakukannya, tapi memilih tetap berlaga.

2 dari 3 halaman

Pahami Pro-kontra 2 Sudut Pandang

"Bilang ya atau tidak, saya rasa bakal sama saja. Mungkin ada beberapa rider yang tak terlalu terpengaruh oleh hal macam ini. Mereka tak berarti manusia yang buruk, tapi beberapa rider memang bisa melupakan peristiwa macam ini lebih mudah. Namun, bagi saya, karena saya seorang ayah dan adik saya balapan juga, maka berat rasanya setiap kali hal ini terjadi," ujar kakak Pol Espargaro ini.

Di lain sisi, rider berusia 31 tahun ini mengaku angkat topi kepada para rivalnya yang tetap mau bertarung sampai akhir meski sulit menjaga konsentrasi. "Entah bagaimana kami bisa menemukan kekuatan untuk melupakannya. Sekalinya lampu merah mati, otak kami langsung fokus, benar-benar lupa selama 40 menit ke depan," tuturnya.

"Saya sudah 300 kali balapan di MotoGP, jadi andai kami tak balapan hari ini, saya takkan menolak. Tapi Anda juga harus paham ada banyak orang yang kerja di sini, banyak uang yang terlibat, ada banyak hal yang terikat. Jadi memang tak mudah membatalkan balapan. Jadi, saya bisa memahami dua sudut pandang ini," pungkas Espargaro.

Sumber: Crashnet